Sok Nasehatin
Monday, February 28, 2005
Pak avi (nyebut nama gue aja salah -red) saya udah ngirim emal (beneran dia nulis emal bukan email -red), tp blm bpk buka masalahnya itu tgs yg bpk suruh, krna menyangkut masalah nilai kami (em** 0651010*7 - Ab****ah 0651010*5)
Wah gue gak ngarti apa maksudnya nih! tapi kayaknya sih nanya soal nilai mereka deh, akhirnya hari ini gue bales juga emailnya dia:
--- em** sya****iwrote:
> Assalamu'alaikum Wr. Wb.
> Maaf kemarin mungkin salah alamat emailnya, mohon
> Pak nilai saya untuk dipertimbangkan kembali, karena
> saya sudah 2 kali ngulang pak.
> Sebelumnya saya ucapkan terima kasih
Maaf sekali, saya tidak dapat membantu anda berdua untuk merubah nilai anda.
Alasan pertama, score nilai anda tidak mencukupi untuk memenuhi syarat minimal mendapat Nilai C, dimana saya mensyaratkan minimal score adalah 55 (buat yang pernah ngajar, harusnya berapa sih? -red)
Sebagai gambaran, rumus skor adalah:
5% PR + 30% UTS + 10% Quis + 10% Tgs Program + 45% UAS
Nilai anda:
PR = 0
UTS = 56
Quis = 56
Pemrograman = 50 (saya lg baik hati, shrusnya skor 0)
UAS = 52
Total Skor Em** = 50,8
Nilai Ab*****h:
PR = 0
UTS = 48
Quis = 0
Pemrograman = 50 (saya lg baik hati, shrusnya skor 0)
UAS = 61
Total Skor Ab*****h = 46,85
Jelas dari skor, saya tidak bisa mengabulkan permintaan anda untuk memperbaiki nilai. Meskipun saya menerima tugas anda dan memberikan nilai 80, tetap skor itu tidak dapat mencapai syarat minimal yaitu 55.
Alasan kedua, saya sebenernya berharap inisiatif dari mahasiswa, jika memang merasa nilainya kurang baik agar minta tugas atau ujian tambahan, nyatanya hingga nilai saya serahkan tidak ada satupun inisiatif dari mahasiswa, jadi saya rasa para mahasiswa memang tidak butuh tugas/ujian tambahan/perbaikan itu. Seharusnya kalo memang butuh para mahasiswa harus berinisiatif meminta bukan menunggu saya untuk meminta anda melaksanakannya. Tanggung jawab nilai anda berada di tangan anda sendiri bukan di tangan saya, ingat anda sudah dewasa!.
Alasan ketiga, nilai sudah saya serahkan kepihak fakultas dan jurusan jadi mustahil saya merubah nilai anda itu, karena besar kemungkinan nilai itu sudah masuk ke dalam IPK anda.
Alasan keempat, saya saat ini sudah bukan dosen PBO ataupun dosen universitas, jadi saya tidak memiliki wewenang lagi untuk mencampuri masalah nilai itu.
Saya hanya berharap agar kalian mengambil pelajaran ini. Meskipun anda adalah angkatan yang mau lulus atau sudah mengulang lebih dari 2 kali bukan berarti anda bisa mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan nilai, terlebih jika nilainya memang tidak dapat mencukupi syarat minimal. Saat saya masih berkuliah bahkan ada yang harus mengulang suatu kuliah hinggal lebih 4 kali (lebih dari 4 tahun), jadi alasan "karena sudah mengulang lebih dari 2 kali" itu bukanlah suatu alasan yang tepat...
Meskipun mungkin sebagian dari anda sudah bekerja, hal itu bukan alasan agar anda mendapatkan keringanan. Misalkan anda memutuskan tidak masuk kuliah karena harus bekerja, tentunya anda sudah harus sadar akan konsekuensinya yaitu anda akan tidak dapat menyerap ilmu dari kuliah secara maksimal akibat konsentrasi yang terpecah itu, dan jika akhirnya memang anda mendapat nilai yang tidak diharapkan ya itu salah satu konsukuensi pilihan anda. Ingat hidup ini penuh dengan pilihan, karenanya sebelum memilih pandai-pandailah menilai konsekuensinya... (duh sok tau banget deh gue -red)
Demikian alasan saya, harap mengerti dan maklum dengan penjelasan dan keputusan saya ini.
Lagian pede banget tuh orang udah nilai gak memenuhi syarat masih ngotot pengen di lulusin. Tapi dipikir-pikir sok tau banget deh gue, bales email pake acara nasehatin-nasehatin segala... coba kalo gue jadi dia, coba kalo gue digituin, coba kalo otak gue terlalu lemah untuk bisa lulus... :( ah sudahlah biar mereka tau sedikit konsekuensi dengan pilihan mereka. Meminjam istilah yang di ucapkan oleh kawan gue, Benny Lesmana saat gue mampus di Gn. Gede: "Ya jadikan peristiwa ini sebagai bahan pembelajaran" (Ben, gue masih benci dengan kata-kata loe itu hehehehe)
Ah emang kadang ngajar itu bisa jadi pekerjaan yang menyebalkan kalo udah giliran meriksa hasil ujian/tugas ditambah juga kalo ada kasus model gini, tapi tidak jarang ngajar memberikan kesenangan tersendiri... kadang gue kangen juga dengan suasana di kelas... tapi ya sudahlah lebih baik gue istirahat dulu...
Standar kok Vi, ngasih 55 buat batas C.
kalo di tempatku ada dua cara pemberian nilai :
(1) penilaian acuan patokan (PAP)--> menentukan batas kelulusan A(>=75) B(>=65) C(>=55) D(<55)
(2) penilaian acuan norma (PAN)--> membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya
A(>=Rata2+StandarDeviasi) B(>=Rata2) C(>=Rata2-SD) D(< Rata2-SD)
Hoki
Vi, elo ngajar dimana sih?
Gue sekarang gak ngajar kok :) tapi dulu emang sempet ngajar di Univ. Pakuan Bogor