Dewa
Sunday, February 27, 2005
Album ketiga dan keempat yang berjudul "Terbaik-terbaik" dan "Pandawa Lima" cukup banyak menghasilkan sukses besar bagi group ini. Menurut pengamatan gue (yang amatir), album "Terbaik-terbaik" lah yang mengangkat pamor mereka sebagai group papan atas di Indonesia, ditambah lagi video klip mereka untuk judul lagu "Cukup Siti Nurbaya" yang cukup menarik. Album ketiga dan keempat ini secara subyektif merupakan album yang lumyan enak untuk didengar, tetapi jika di suruh memilih, maka album "Terbaik-terbaik" adalah album Dewa 19 yang terbaik pernah di buat, IMHO.
Setelah album ke empat, yaitu album kelima yang berjudul "Bintang Lima", gaya musik Dewa berubah banyak, hal ini dapat dimaklumi, karena sejak album ini vokalis Dewa telah berubah dari Ari Lasso kepada Elfonda (atau Once). Di album yang baru ini gue sebenernya banyak berharap Dewa akan semakin memantapkan ciri musik mereka sendiri seperti album-album terdahulu. Di album ini dan album Dewa selanjutnya, gue melihat Dewa seperti group musik yang kembali mencari ciri musiknya. Memang bagus sih, mereka jadi mengeksplorasi gaya bermusik yang baru, tapi disisi yang lain Dewa seperti kehilangan identitas mereka dalam bermusik, meski tidak sedikit yang menyukai gaya musik mereka yang baru, terutama lagu-lagu yang bertema patah hati.
Beberapa video klip yang di buat menurut gue, kualitasnya jauh dari image mereka sebagai musisi papan atas Indonesia. Video klip lagu "Dua Sejoli" kalo menurut gue kalah kualitas dibanding video klip "Cukup Siti Nurbaya", maklum video clip "Cukup Siti Nurbaya" memang dibuat oleh orang yang ahli dibidangnya (gue lupa, tapi kalo gak salah namanya Dimas Jay), sedangkan "Dua Sejoli" konsepnya banyak ditentukan oleh Dhani Ahmad, pentolan Dewa. Hasilnya video klip "Dua Sejoli" mirip banget video clip lagu-lagu Malaysia yang menurut gue rada-rada "norak", ceritanya seluruh anggota Dewa jalan-jalan di pantai sambil nyanyi-nyanyi gak jelas gitu deh, persis kayak di video clip group asal malaysia model-model Slam (bukan Slank), Gun Rose (bukan Gun's N Roses), Stings (bukan Sting) dll intinya norak!.
Semakin kesini gue ngeliat Dewa kayak group yang sudah kehabisan ide untuk menemukan musik-musik baru, secara lirik boleh lah walau beberapa lagu liriknya ada yang rada norak-norak juga. Dari beberapa pengamatan amatir gue, bisa dihitung beberapa potongan lagu yang musiknya mirip-mirip dengan group musik yang lainnya, umumnya musisi asal luar negeri. Contohnya, intro lagu "Kosong" (Album ke-5 "Cintailah Cinta") mirip dengan lagu "Trouble" milik Couldplay. Lagu "Cemburu" melodi gitarnya mirip dengan lagu dari Queen (gak tau judul lagunya). Bagian awal dari lagu "Cinta adalah Misteri" mirip dengan bagian awal lagu "All My Love" milik Led Zeppelin, meskipun alat musik yang dipakai agak berbeda.
Beberapa musik Led Zeppelin yang lain yang dicomot untuk album terbarunya "Laskar Cinta" (Duh toloooong, nama judul album jangan norak gitu napa!). Lagu yang jadi andalan Dewa yaitu "Pangeran Cinta" (nih judul lagu juga norak banget sih!) bagian intro awalnya mengambil secara utuh dari lagu "Immigrant Song" milik Led Zeppelin, persis banget. Masih di album "Laskar Cinta", gue kalo denger lagu "Matahari Bintang Bulan" yang berirama Reggae gue pikir lagunya sendiri, ternyata sebagian lagunya kok mirip dengan lagunya "Fool in the Rain" milik Led Zeppelin. Aduhh tolong dong, masak banyak lagu ngikut-ngikut musik orang sih.
Kalo Band baru ikut-ikut musik orang lain, wajarlah... namanya juga sedang mencari jati diri, tapi untuk band lama seperti Dewa masa' masih suka "men-comot" musik group musik lainnya?. Padalah di salah satu TV Swasta Nasional, pentolah group ini Dhani mengatakan musik di album "Laskar Cinta" adalah musik yang tidak mau mengikuti selera pasar dan mengedepankan idealisme bermusik mereka. Idealisme sih boleh, tapi kok ngikut musik orang sih?
Tolong buat Dewa, kurangi doong peniruan musik-musik orang. Kalo keseringan mencomot apa bedanya lagu-lagu grup Dewa dengan sebagian lagu-lagu Dangdut yang musiknya plagiat dari lagu lain, seperti "Bang Toyib" yang ngembat musiknya "Ya Thoyibah" (spell?) yang dibawakan Sulis & Hadad Alwi, "Kopi Dangdut" yang mirip dengan lagu latin "Morendo Cafe" (spell?), "Kumbang-kumbang di taman" yang mirip dengan lagu arab (gue gak tau judulnya). Gue tau emang susah banget bikin musik baru yang enak di denger, tapi jangan karena emang pengen enak di denger meniru "mentah-mentah" musik orang doong... Btw, buat grup Dewa: sorry gue gak beli album loe, gue udah ngopi MP3-nya :))
Rekan Fauzan..
Terima kasih atas masukan dan sekaligus kritikannya..
Dengan segala kerendahan hati, kami akan berusaha tetap menjaga ke-orisinil-an lagu kami..
-DA-
arih:
wah komennya palsu banget :p
Btw vi, koreksi dikit, Gan Rose, bukan Gun Rose :p lebih ancur gak sih hehe.
Trus, dulu gua inget pernah denger komentar DA ttg klip dua sejoli itu, kira-kira mereka pengen mbuktiin bahwa musik dewa emang bagus jadi dengan video bapuk pun tetep ngejual.. hehehe
Eh bukan Gun Rose tapi Gan Rose ya? beneran lebih ancur! :p
Heran kok dulu bisa ya lagu malaysia "heboh" di Indonesia?
IMHO itu mah alasannya si DA untuk nutupin ke-"bego"-annya dia dalam bikin konsep VC Dewa... Sudahlah DA, serahkan urusan VC pada ahlinya... :)
led zepelin gw gak pernah denger sama sekali jadi gak bisa konfirm. mengenai lagu lain yang, misalkan "trouble", jelas beda sama lagunya dewa.
cukup siti nurbaya dibikin oleh avantgarde, rizal mantovani. jaman itu dimas jay belom bikin vidio klip bang! rexinema belom lair.
dua sejoli dibikin begitu -> dana murah, album udah laku keras.
album bintang lima video klipnya cukup banyak: roman picisan-risalah hati-dua sejoli-separonapas. roman picisan menggaet vidioklip terbaik VMI.
dani bikin lagu norak -> menembak pasar yang lebih luas.
gak ada masalah dewa mengeksplorasi gaya musik, karena itu kerjaan mereka. elo gak dapet album yang berkarakter ama kesukaan lu "terbaik terbaik" kok protes. toh album dewa tetep laku keras, ketimbang terbaik terbaik.
satu hal.
buat apa bikin lirik gak norak, judul lagu gak kampungan, kalo elo cuman ngembat mp3 doang.
ngaca dong!
Tolong buat loe, beli kaset indonesia doong.
Gue tau emang susah banget ngeluarin duit buat beli kaset tapi jangan karena emang pengen enak "mentah-mentah" loe embat mp3 dewa19.
(posted by geekgirl - ini tulisan temen gw musisi indonesia yg gak bisa akses blogspot.com hehehe)
Gue kan bilang bagian intronya lagu "Kosong" mirip dengan lagu "Trouble", Mirip itu kan memang tidak selalu sama. Beda ya jelas beda lah, liriknya aja ga ada mirip2-nya, tapi ya itu tadi musiknya kok agak mirip2 dan ini yang ngerasa bukan hanya gue aja kok :)
soal siapa yang bikin video klip, kalo gue salah ya gue minta maaf, kan gue udah bilang "kalo gak salah" :p
Emang kenapa kalo gue protes dengan karakter musik mereka yang berubah?, gak boleh? Sebagai orang yang pernah suka dengan musik-musik Dewa sah-sah saja kan kalo gue protes?
Soal albumnya lebih laris ya itu emang rezeki mereka kok...
Soal ngaca, Gue maklum kalo loe ngomong gitu, wajar... Ya sekedar buat loe tau aja... koleksi kaset Indonesia Asli gue (bukan bajakan) lumayan banyak bahkan album Dewa19 yang dulu gue punya asli-nya...
Dulu gue beli kaset Dewa19 yang asli karena lirik dan lagunya gak norak!
Toh mp3 Dewa yang gue embat, gue setel gak lebih dari hitungan jari dan sekarang gue gak dengerin lagu-lagu terbaru mereka lagi. -Mungkin karena gue udah kadung merasa sebagian musiknya meniru musisi lain atau lagu-lagunya agak2 membosankan & norak? *memang gak semua sih...*
Mudah-mudahan loe "protes" bukan karena loe fanatik atau fans berat-nya Dani/Dewa.
*peace!*
pada ngapain to?