HUT TNI 5 Oktober 2004

 Tuesday, October 05, 2004

5 Oktober merupakan tanggal yang istimewa bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Karena setiap tanggal 5 Oktober ini bangsa Indonesia memperingati hari lahirnya Tentara Nasional Indonesia. Pada tahun 2004 ini genap sudah TNI berumur 59 Tahun, sejarah yang panjang dimana dari mantan pemuda yang dilatih dalam PETA, Heiho, dan sebagian besar laskar-laskar perjuangan kemerdekaan sebagian bergabung dalam wadah Badan Keamanan Rakyat yang sampai pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia, dimana TNI sebelumnya pernah menggunakan nama TKR, TRI.

Kelahiran TNI bisa dibilang cukup berbeda dengan kelahiran tentara-tentara dari negara lain. Karena lahirnya TNI adalah karena kehendak rakyat Indonesia yang tidak ingin kembali di jajah oleh Belanda setelah sekutu memenangkan Perang Dunia II. Banyak rakyat yang sukarela bergabung dalam wadah-wadah perjuangan seperti dalam TNI, ataupun dalam bentuk laskar-laskar. Seperti laskar Hizbullah yang dimiliki oleh Partai Masyumi, Laskar Pesindo oleh Pesindo. Pada akhirnya laskar-laskar yang berdiri sendiri tersebut nantinya di gabungkan kedalam organisasi TNI pada tahun 1948. Proses penggabungan berbagai laskar-laskar tersebut sendiri bisa dikatakan penuh dengan konflik. Beberapa tentara yang tidak puas sering terlibat bentrok dengan anggota tentara yang lain. Bahkan saat ini ada beberapa pihak yang ingin meluruskan bahwa peristiwa pemberontakan Madiun tahun 1948 tidak lebih dari kekecewaan dari proses penggabungan laskar-laskar perjuangan. Karena dalam proses penggabungan itu melibatkan seleksi, dimana yang tidak memenuhi syarat tidak akan diterima sebagai tentara. Hal ini diakibatkan minimnya anggaran yang dimiliki oleh negara dalam membayar tentara.

Tak heran banyak dari tentara yang menghidupi dirinya dengan bantuan penduduk yang disinggahi. Tak heran jika pada saat itu TNI benar-benar mendapat dukungan rakyat. Karena minimnya anggaran pemerintah konon beberapa unit TNI melakukan bisnis dari yang legal sampai yang ilegal!. Konon mantan presiden Soeharto pernah di tegur oleh karena dia menjual beras jatah tentara ke pengusaha.

Meskipun dengan anggaran dana yang terbatas, namun tekad para tentara generasi pertama ini patut di acungi jempol dan diteladani karena mereka berjuang dengan kondisi yang minim tanpa mengharapkan apa-apa kecuali mempertahankan kemerdekaan yang di Proklamasikan pada 17 Agustus 1945. Berkat kedekatan dengan rakyat akhirnya berhasilah TNI mempertahankan kedaulatan RI hingga akhirnya di akui oleh dunia internasional.

Saat tahun 1945 dimana Soekarno-Hatta di tangkap dan diasingkan oleh Belanda, Belanda menganggap nasib Republik Indonesia sudah tamat, ternyata berkat perencanaan yang cukup matang pada tanggal 1 Maret atas gagasan Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersama Letkol. Soeharto berhasil merebut kembali Yogyakarta untuk beberapa jam dari tangan Belanda. Akhirnya dari peristiwa inilah masyarakat dunia mengetahui bahwa kekuatan Republik masih ada, dan tak ayal lagi rencana Belanda atas East Indies (Nama Indonesia saat masih di jajah Belanda) jadi gagal berantakan yang akhirnya memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada 27 Desember 1949 melalui konfrensi Meja Bundar.

Karena kedekatan TNI dengan rakyat maka timbulah konsep "Dwi Fungsi" yang di cetuskan oleh A.H. Nasution, yang sayangnya konsep ini disalahgunakan oleh rezim Orde Baru hingga kata "Dwi Fungsi ABRI" memiliki konotasi yang buruk saat itu (hingga kini).

Terlepas dari "dosa-dosa" yang pernah dilakukan oleh tentara, namun keberadaannya tetaplah diperlukan untuk mengawal keutuhan NKRI. Oleh karena itu sangat tepatlah apabila TNI saat ini dapat meningkatkan profesionalisme-nya sebagai tentara seperti halnya tentara-tentara dari negara lain. Meskipun kita semua harus maklum, terlalu banyak keterbatasan yang dimiliki oleh Negara untuk membiayai TNI, namun semangat mempertahankan keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

Amerika memiliki jumlah tentara yang sangat besar termasuk anggaran yang terbesar di dunia karena dengan tentara-lah mereka mengamankan kepentingan ekonomi negaranya di berbagai penjuru dunia. Konon invasi ke Irak karena disana begitu banyak sumber energi yang pasti akan di butuhkan oleh masyarakat dunia. Dengan mengamankan sumber energi yang berada di tangan Amerika, maka otomatis kegiatan ekonomi amerika akan tetap terpelihara. Saat ini sumber energi merupakan hal yang sangat vital, sebesar apapun perekonomian negara, jika tidak memiliki akses energi maka otomatis hancurlah negara itu. Bisa di bayangkan negara Cina yang memiliki industri yang berkembang pesat itu jika tidak memiliki sumber energi, maka pabrik-pabrik akan berhenti berproduksi yang pada akhirnya akan menghancurkan ekonomi negara itu. Hal ini pernah dialamai Amerika pada era-60-70an saat negara Arab melakukan embargo minyak. Negara ini nyaris lumpuh ekonominya.

Bagaimana dengan Indonesia? Selama ini tentara juga memegang peranan penting dalam perekonomian di Indonesia namun dalam konotasi yang "negatif" karena sudah menjadi rahasia umum keberadaan Tentara umumnya adalah untuk mengamankan kegiatan ekonomi yang "ilegal" seperti perjudian, beking, dll.

Dengan HUT TNI ke-59, sebagai warga negara yang turut memiliki TNI (heeey gue bayar pajak jadi gue juga merasa berhak doong kalo bilang memiliki TNI) hanya bisa berharap agar TNI lebih meningkatkan profesionalisme-nya di dalam mempertahankan keutuhan negara termasuk juga kepentingan ekonomi yang ada didalamnya namun tentu saja dalam konotasi yang lebih "positif" seperti mengamankan perairan kita dari pencuri-pencuri ikan, ataupun perompak laut.

Seiring dengan bertambahnya waktu, memang secara fisik prajurit TNI sekarang lebih baik, lebih tinggi, berbadan tegap, dan lebih gagah ketimbang prajurit TNI pada awal-awal kemerdekaan hingga tahun 1950-1960-an. Semoga profesionalisme prajurit juga mengiringi kemajuan fisik prajurit tersebut. Akhir kata Selamat HUT untuk TNI yang ke-59, semoga di masa depan TNI lebih banyak memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dirgahayu TNI ke-59!!! Jayalah terus Indonesia... (kaya yel-yel di acara kuis aja :p)

0 Comments: