Asinan Bogor & Cendol

 Sunday, August 08, 2004

Sebenernya kemarin gue beli Asinan Bogor, cuma berhubung yang dibeliin masih pada kenyang, akhirnya baru minggu makanan ini sempat dimakan. Di simpan di Kulkas sehari gak terlalu merusak rasa dari Asinan Bogor sih...

Bogor memiliki beberapa makanan khas seperti daerah-daerah lain. Asinan Bogor adalah salah satu makanan khas dari Bogor. Jika belum pernah merasakan makanan ini, mungkin sebagian besar pembaca akan membayangkan makanan ini memiliki rasa yang cukup asin, kenyataannya jauh sekali!. Asinan Bogor ini lebih mirip dikatakan sebagai rujak, hanya saja umumnya rujak menggunakan bumbu sambel yang dibuat dari cabe, kacang tanah dan kadang gula merah.

Asinan Bogor tidak memiliki standar yang sama antara satu penjual dengan penjual yang lain. Umumnya orang diluar Bogor seperti Jakarta mengenal kawasan pertokoan di Jalan Surya Kencana (Jalan Sukasari terus, sebelum pertigaan Tajur Ciawi). Memang dikawasan ini banyak penjual makanan khas dari Bogor seperti Roti Unyil, Toge Goreng, termasuk juga Asinan Bogor. Berdasarkan pengalaman gue... rasa Asinan Bogor di Jalan Surya Kencana ini masih kalah dengan rasa Asinan Bogor yang dijual oleh pedagang kaki lima di kawasan Jembatan Merah (sebelah selatan Stasiun KA Bogor, +- 300M). Soal harga so pasti lebih murah yang dikaki lima doong, harganya 1 porsi adalah Rp. 4.000,-, sedangkan yang di jalan Surya Kencana sekitar Rp 6.000,- (mungkin sekarang sudah berubah?).

Terus terang, bukan semata-mata karena lebih murah, gue lebih suka Asinan Bogor yang dijual di kawasan Jembatan Merah tapi rasa Asinan yang dijual ini lebih pas di lidah gue, disamping kalo beli ditempat itu tempatnya sejalur dengan jalan gue pulang/pergi. Menurut gue rasa Asinan Bogor yang dijual di kawasan jembatan merah ini lebih mantap dalam rasa karena berbagai variasi bumbu dan buah-buahannya.

Sebagai bahan perbandingan, Asinan Bogor yang dijual di jalan Surya Kencana dibagi kedalam dua jenis: isi Sayur dan isi Buah. Bumbunya bahannya tetap sama untuk kedua jenis tadi yaitu air dari cabe merah. Rasa Asinan Bogor ini bagi lidah sebagian orang dirasa cukup pedas, tapi tidak cukup pedas untuk gue (ya iya lah gue kan suka banget makanan pedas). Rata-rata orang yang makan Asinan dari jalan Surya Kencana ini kepedesan oleh air (kuah) asinannya. Untuk isi kedua jenis itu gue terus terang agak lupa komposisinya, cuma yang jelas biasanya ada tauge, irisan kol, bengkoang, timun (bonténg dalam bahasa sunda) dan lain-lain.

Untuk Asinan Bogor yang dijual di kawasan Jembatan Merah, cuma ada satu jenis Asinan saja ya Asinan Buah, tapi selain itu juga pedagan kaki lima ini menjual Rujak, kita bebas untuk memilih soal harganya rasanya tidak terlalu jauh berbeda dari kisaran Rp 4.000,-. Asinan Bogor ini air (kuah) dari Asinannya ini mirip dengan Asinan dari kawasan Surya Kencana yaitu air dari cabe merah. Hanya saja yang di Kawasan Jembatan Merah ini tidak terlalu pedas, ditambah bumbunya dari kacang tanah dan juga cairan gula merah semakin menambah mantapnya rasa kuah Asinan Bogor, kedua bahan ini (Bumbu kacang tanah + cairan gula merah) sepertinya tidak ditemukan pada Asinan yang dijual di kawasan Surya Kencana. Bahan Asinan yang disajikan pun bervariasi, seperti: Jambu Air, Nanas, Kedondong, Mangga Muda, Apel, Irisan Pepaya Muda, Bengkoang, Timun, Toge, irisan Kol, Tahu, dan lain-lain (gue gak tau nama sayur yang hijau itu).
Penasaran? lihat gambarnya dibawah ini aja...


Asinan Bogor yang dibeli dari kawasan Jembatan Merah

Habis makan Asinan Bogor, ternyata pulang dari olah raga, Bokap bawa cendol. Perkiraan gue ini namanya dawet ayu. Bentuknya persis dengan yang dijual di Stasiun Kereta Api. Kalo di Stasiun biasanya harganya Rp. 1.000,- kalo yang dibeli bokap ini harganya Rp. 1.500,-. Bahannya cendolnya gak terlalu banyak variasi, cuma cendo dengan sedikit irisan buah nangka, dan air cendol yang dibuat dari gula merah (gula jawa?) dengan santan kelapa kental. Di minum pas siang hari... wah rasanya nikamat...


Cendol... (dawet ayu?), rasanya manis dan gurih...

Hmmm gimana...? mantep kan makan siang-siang panas dengan asinan + cendol... :) Kalo lagi musim hajatan biasanya sih gue suka beli "sarung tinju" (Toge Goreng).

2 Comments:

Blogger alvifauzan said...

Kalo menurut gue, asinan itu seperti rujak... jika elo suka rujak maka besar kemungkinan loe akan suka Asinan. Mengapa suka asinan: buah-buahan, sayur-sayurnya, jika suka makanan yang rasanya asem-asem & pedes maka makan ini cocok sekali (buat ibu hamil yang ngidam mungkin juga cocok :p), kalo gue suka kuah asinan yang rasanya pedes, asem, manis... wah kayaknya enak banget deh... bahkan dibandingkan rujak (menurut gue...). Menurut gue.... Asinan itu bukan makanan sunda, tapi makanan khas Bogor!, kalo masakan sunda itu sebangsa lalap-lalapan, ikan, dll. Kalo makanan khas Bogor tuh: Asinan Bogor, Toge Goreng, Roti Unyil, Tales Bogor, Kacang Bogor, de-el-el... Mmmm Nyammmmm..... ;)

Friday, August 13, 2004 5:37:00 PM  

Anonymous Anonymous said...

geekgirl:

hadooohh.. itu asinan bikin gw ngileerr.. kirimin ke sini dong ;)

Wednesday, August 18, 2004 9:09:00 AM