Pakoe Boewono XII Mangkat

 Friday, June 11, 2004

Turut berduka cita dengan mangkatnya (wafat) Paku Buwono XII hari ini di rumah sakit Dr Oen Solo pada umur 79 tahun. Pernah gue nonton di Metro TV kalo hingga saat itu Paku Buwono XII belum mengangkat Adi Pati Anom (Putra Mahkota), Bagaimana dengan kelanjutan Kasunanan Surakarta apakah masih akan berlanjut, itu yang gue gak tau? (jelas saja gue bukan orang keraton..., tapi gue suka aja baca sejarah kerajaan terutama kerjaan yang ada di tanah Jawa)

Meskipun kerjaaan yang masih hidup di Indonesia bisa dikatakan hampir sebagai simbol saja tanpa memiliki kekuasaan yang berarti, tapi sebagai warisan budaya keberadaannya tidak bisa di anggap remeh begitu saja. Jika anda pernah mendengar acara grebegan baik yang dilaksanakan di Kasunanan Surakarta ataupun Kasultanan Yogyakarata, di zaman yang sudah dianggap modern ini masyarakat masih percaya dengan istilah "ngalap berkah". Mereka percaya gunungan yang di sajikan dalam acara grebekan tersebut dapat memberikan kesejahteraan bagi mereka yang berhasil mendapatkannya. Tak heran setiap acara grebegan berlangsung, masyarakat berlomba-lomba memperebutkan apa saja yang berada di dalam gunungan.

Dengan semakin modernnya perkembangan zaman, apakah keberadaan kerajaan yang pernah mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Indonesia akan dapat hilang? mungkin saja, Saat ini gue semakin jarang orang begitu mengagungkan gelar ke bangsawanannya. Menurut gue diantara kerajaan-kerajaan yang masih ada di Indonesia, yang dapat mampu menyuguhkan keberadaannya sebagai "sumber kekayaan bangsa" adalah Kesultanan Yogyakarta. Jika tidak salah, tujuan wisata setelah Bali adalah Yogyakarta. Keberadaan Yogyakarta ini tidak dapat dilepaskan dari peran Keraton Yogyakarta yang juga sejak jaman perjuangan dikenal sebagai pelopor dalam membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia dan yang terakhir adalah dukungan keraton terhadap proses reformasi di Indonesia.

Sedikit melantur memang, tapi gue sih berharap meskipun Susuhunan Paku Buwono XII mangkat, warisan kebudayaan yang kaya tersebut dapat tetap di lestarikan. Suka atau tidak suka peranan kerajaan-kerajaan (baik sebelum Majapahit ataupun hingga Mataram) telah cukup banyak mempengaruhi perilaku masyarakat Jawa. Dari beberapa tulisan yang gue lupa sumbernya, Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang sopan, tunduk kepada atasan, hormat kepada orang yang lebih tua, dan lain-lain, Meskipun gue yakin itu tidak sepenuhnya benar sepenuhnya. Tapi secara umum sifat dan perilaku masyarakat Jawa sekarang ini juga turut dipengaruhi oleh keberadaan Keraton.

Ya intinya... kebudayaan (falsafah) dari kebudayaan yang baik harus kita lestarikan, yang kurang sesuai kita tinggalkan. Mengapa gue katakan ada yang kurang sesuai, karena menurut gue ada juga beberapa bagian budaya jawa yang bertentangan dengan ajaran tertentu terutama ajaran islam. Sekali lagi ini hanyalah pendapat gue yang bisa jadi jauh dari kebenaran, mengingat masih miskinnya ilmu yang gue pahami terutama masalah kedua budaya ini (Jawa & Islam), tapi mencoba menuliskannya gak ada salahnya kan? :)

jika-ada-waktu-nanti-disambung....

0 Comments: