Berat di Dosa
Wednesday, June 28, 2006
Akhir-akhir ini sering banget denger berita bencana alam. Tahun sebelumnya ada Tsunami, tahun ini ada bencana gempa di DIY & Jateng, Lampung, Merapi mau meletus dan gak jelas kapan mau berhentinya, banjir air di musim kemarau di berbagai daerah seperti di Sinjai, dan berbagai bencana-bencana lainnya. Parah banget… kalo menurut perhitungan ilmiah bisa jadi beberapa bencana alam ini akibat aktifitas normal dari alam, tapi bisa juga akibat kesalahan manusia seperti penebangan hutan yang kebablasan dan lain-lain.
Kalo sebabnya seperti yang disebut itu sih memang masih masuk akal, tapi entah kenapa gue sih lebih suka ngeliat dari sisi yang gak ilmiah, gue sih mikirnya, mungkin kejadian ini semua gara-gara orang-orang yang tinggal di daerah bencana banyak dosa. Sorry kasar banget ya tulisan gue ini! orang udah susah kena musibah masih disalahin juga kalo mereka punya banyak dosa, sehingga terkesan gue gak perlu berkasih-kasihan pada korban bencana alam itu. Gue juga gak tau kenapa gue mikir seperti itu, tapi akhir-akhir ini gue lebih suka aja ngehubungin bencana alam yang terjadi dengan dosa-dosa manusia!
Jadi beberapa waktu yang lalu gue iseng tuh baca kisah para nabi-nabi, seru juga ternyata dan sedikit banyak membuat gue jadi sedikit berfikir. Kalo baca cerita para nabi, terkesan kalo manusia jaman dulu itu kayaknya deket banget hubungan antara manusia dengan Tuhan-nya. Gak kayak sekarang yang udah gak ada lagi nabi, manusia jaman dulu pada punya nabi sebagai manusia pilihan yang memiliki kelebihan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, seperti mendapat wahyu atau petunjuk.. kalo sekarang kan gak ada... Selain terkesan dekat dengan Tuhan, gue nangkep kesan kalo jaman dulu itu Tuhan lebih cepat memberikan hukuman kepada manusia yang durhaka kepada Tuhan-nya ketimbang jaman sekarang.
Temen gue bilang… ‘Manusia jaman dulu punya nabi jadi kalo mereka gak mau denger apa yang nabi bilang, maka bencana atau azab langsung terjadi dan waktunya tidak lama-lama, sedangkan jaman sekarang manusianya sudah tidak punya Nabi lagi, sehingga Tuhan masih berbaik hati untuk memperlambat datangnya azab di banding umat manusia yang terdahulu. Jadi adil laah…’ kata temen gue
Gue jadi inget kisah umat Nabi Luth. Nabi Luth merupakan nabi yang hidup sejaman dengan Nabi Ibrahim. Di ceritakan bahwa pada saat itu umat Nabi Luth banyak yang melakukan perbuatan dosa yang belum pernah dilakukan umat manusia sebelumnya, yaitu praktik Homoseks (hubungan sesama jenis). Diceritakan bahwa Nabi Luth tidak henti-hentinya menghimbau umatnya untuk segera insyaf agar kaum laki-lakinya kembali ke jalan yang normal yaitu hanya berhubungan dengan istri-istri mereka, bukan dengan para lelaki yang lain. Setiap di himbau mereka malah marah dan mengancam akan mengusir nabi Luth dari lingkungan mereka, menurut cerita daerah itu bernama Sodom. Tuhan sudah berkehendak untuk menghukum mereka, dan katanya cerita nih…, Nabi Ibrahim berdoa kepada Tuhan agar menyelematkan saudaranya Nabi Luth dari azab itu, Tuhan mengabulkan doa itu dengan mengirimkan dua malaikat ke kota tempat nabi Luth. Kedua malaikat yang menyamar sebagai laki-laki ganteng itu bertemu dengan dua anak perempuan nabi Luth di batas kota. Kedua malaikat itu minta kepada anak nabi Luth suapaya dipermukan dengan nabi Luth. Kemudian putri nabi Luth melaporkan adanya tamu itu ke ayahnya. Malam hari Nabi Luth baru bisa menjemput tamunya yang ganteng, karena kalo siang-siang bisa-bisa umatnya bakal tau ada laki-laki ganteng dan bakal merebut tamu laki-laki ganteng itu untuk dijadikan pemuas nafsu mereka.
Dasar emang udah parah, meski udah dijemput malem-malem, tau juga para penduduk kalo nabi Luth lagi kedatangan tamu laki-laki yang ganteng, dan mereka menggedor-gedor rumah Nabi Luth supaya bisa mendapatkan laki-laki ganteng yang sebenarnya adalah malaikat. Nabi Luth sampai memperingatkan para penduduknya untuk berlaku sopan, jangan membuat malu dia di depan tamu-tamunya. Dasar emang udah gitu kelakuannya, mereka ngotot pengen dapetin tamu cowok yang ganteng. Saat itulah Nabi Luth di beritahu oleh tamunya bahwa dia sebenarnya adalah malaikat yang menyuruh nabi Luth untuk keluar dari kota Sodom, karena pagi harinya akan ada azab besar di kota itu sebagai balasan perbuatan tercela kaum nabi Luth.
Akhirnya nabi Luth keluar bersama anak-anak perempuannya dan Istrinya. Pada pagi hari saat matahari mulai terbit terlihat batu-batu besar yang menghujani kota itu, bumi di putar balikkan, musnah semua manusia. Istri Nabi Luth menurut cerita termasuk istri yang durhaka, keikutsertaannya bersama Nabi Luth dan putri-putrinya di iringi dengan keraguan, dan Istri nabi Luth termasuk golongan yang mendapat azab. Di cerita para nabi dikisahkan bahwa tidak semua nabi itu orang yang beriman, salah satunya adalah keluarga Nabi Luth yaitu istrinya. Sedang Nabi Nuh, anggota keluarga yang tidak beriman adalah anaknya, dan semua anggota yang tidak beriman itu merasakan siksa yang pedih akibat perbuatannya.
Coba bandingkan dengan sekarang, praktik homoseks sudah tersebar luas dan tanpa malu-malu. Mereka tampak tidak malu mempertontonkan penyimpangan mereka. Mereka justru tidak mau perilaku mereka dianggap menyimpang, mereka meminta masyarakat menganggap aktifitas mereka adalah wajar dan normal, apakah mereka lupa kalo azab yang di turunkan kepada umat Nabi Luth akibat perbutan homoseks?. Pernah ada di salah satu acara talk show, orang-orang yang melakukan praktik homoseks ini ditanya apakah mereka tidak takut kepada Tuhan, karena perbuatan mereka dianggap melanggar larangan Tuhan? Mereka malah menjawab bahwa justru mereka menjalankan perintah Tuhan untuk memberi cinta dan kasih sayang kepada manusia lain, dan mereka menganggap perilaku mereka adalah wujud dari perintah Tuhan dalam cinta dan kasih sayang, hanya saja dalam bentuk yang beda. Tapi kok bisa sih beralasan seperti itu?
Jaman sekarang malah mungkin lebih parah, mereka sampe perlu meminta pemerintah mereka untuk mengakui keberadaan mereka, salah satunya adalah dengan membuatkan undang-undang yang mengizinkan pernikahan sesama jenis. Lelucon apalagi ini? :( Dan beberapa Negara memang sudah ada yang mengakomodir permintaan mereka. Kalo semua manusia hanya mencintai sesama jenisnya saja bisa habis sudah eksistensi manusia di muka bumi, gak bakal ada lagi keturunan manusia! Meskipun begitu sepertinya Tuhan saat ini masih cukup sabar untuk tidak menurunkan azab yang pedih kepada para manusia-manusia yang melampaui batas seperti umat nabi Luth!
Kalo dipikir-pikir umat jaman sekarang ini dosanya lebih banyak daripada umat-umat yang terdahulu. Kalo kata temen gue, umat jaman dulu jenis dosa yang dilakukan gak sebanyak jenis dosa yang dilakukan oleh umat masa kini! Tuhan masih baik untuk menunda itu semua.
Tapi setelah kejadian bencana alam di Indonesia ini, gue jadi mikir jangan-jangan Tuhan sudah mulai menegur manusia Indonesia supaya kembali ke jalan yang lurus. Kalo menurut Islam, semua orang yang mengakui Islam tidak boleh memiliki Tuhan selain Allah, tapi yang terjadi sebaliknya. Konon di DIY sebagian orang-orang sangat percaya akan kekuatan Nyi Roro Kidul, sehingga apa-apa selalu dihubungkan dengan dia. Secara sadar atau tidak sadar meski mengaku beragama Islam, tetep aja mereka masih percaya dengan Nyi Roro Kidul, dan perbuatan ini merupakan perbuatan Syirik yang merupakan salah satu dosa besar. Meski begitu, anehnya orang sekarang gak sadar-sadar kembali ke jalan yang lurus dan malah gak malu dan terang-terangan berbuat syirik. Lihat aja contohnya di koran-koran, sekarang para dukun gak malu-malu menawarkan iklan kemusyrikan meskipun dengan pemanis kata-kata dari agama. Mereka menawarkan janji kebahagiaan dengan aneka susuk, pelet, jimat, santet, penglaris dan lain-lain. Biar lebih keren, para dukun pun lebih suka menyebut mereka sebagai Paranormal, Supranaturalis, dan lain-lain tapi hakikatnya sih tetep aja Dukun!
Karena berfikir kalo kesialan yang di dapet itu akibat dosa sendiri, gue juga jadi harus jujur mengakui kalo gue pernah mengalami kejadian gak enak dan itu sepertinya akibat dosa gue. Jadi gue pernah kehilangan dompet, isinya sih gak seberapa, tapi di dalem itu ada semua barang penting seperti KTP, kartu ATM, SIM, Kartu Pass, dll. Biasanya gue naro dengan benar, entah kenapa pada suatu hari gue teledor naro dompetnya sehingga dompetnya jadi hilang. Setalah dipikir-pikir kayaknya beberapa waktu sebelumnya gue emang pernah melakukan kesalahan yang kalo menurut gue sih biasa aja karena waktu itu gue lagi kesel, tapi sebenernya itu dosa karena membuat orang jadi sakit hati… dan akhirnya gue harus ikhlas mengakui kalo kejadian yang menimpa gue itu emang layak gue terima, semua itu akibat dosa-dosa yang gue lakukan tanpa gue sadari.… Barangkali kita (kita? Gue kali ya? :p) harus instrospeksi terhadap semua aktifitas yang kita lakukan, menurut kita biasa-biasa aja, tapi boleh jadi itu semua dosa yang seharusnya tidak boleh dilakukan!
Dulu gue pernah kehilangan barang dan uang, setelah diinget-inget, ternyata gue emang lupa bayar zakat, padahal bayar zakat adalah kewajiban dan gue sempat melalaikan itu. Bener emang kata temen gue, Allah menyuruh setiap manusia yang sudah masuk kategori wajib zakat untuk selalu mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat. Jika kita menolak maka Allah pasti akan memaksa kita untuk mengeluarkan uang yang seharusnya itu dengan bentuk atau cara yang lain, entah itu dalam bentuk kehilangan uang/barang, kecopetan, di tipu, kebakaran, kecelakaan, sakit, dan lain-lain. Dan rasanya lebih baik jika kita mengeluarkan uang kita untuk zakat dengan sukarela ketimbang mengeluarkan uang kita dengan cara yang tidak enak seperti disebut tadi… :(
Jadi mungkin saja, bencana alam yang datang bertubi-tubi ini bukan tidak mungkin adalah peringatan dari Tuhan kepada hambanya supaya sadar dan kembali ke jalan yang lurus! Wallahualam… Ampunilah hambamu ini ya Allah…!
Kalo sebabnya seperti yang disebut itu sih memang masih masuk akal, tapi entah kenapa gue sih lebih suka ngeliat dari sisi yang gak ilmiah, gue sih mikirnya, mungkin kejadian ini semua gara-gara orang-orang yang tinggal di daerah bencana banyak dosa. Sorry kasar banget ya tulisan gue ini! orang udah susah kena musibah masih disalahin juga kalo mereka punya banyak dosa, sehingga terkesan gue gak perlu berkasih-kasihan pada korban bencana alam itu. Gue juga gak tau kenapa gue mikir seperti itu, tapi akhir-akhir ini gue lebih suka aja ngehubungin bencana alam yang terjadi dengan dosa-dosa manusia!
Jadi beberapa waktu yang lalu gue iseng tuh baca kisah para nabi-nabi, seru juga ternyata dan sedikit banyak membuat gue jadi sedikit berfikir. Kalo baca cerita para nabi, terkesan kalo manusia jaman dulu itu kayaknya deket banget hubungan antara manusia dengan Tuhan-nya. Gak kayak sekarang yang udah gak ada lagi nabi, manusia jaman dulu pada punya nabi sebagai manusia pilihan yang memiliki kelebihan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, seperti mendapat wahyu atau petunjuk.. kalo sekarang kan gak ada... Selain terkesan dekat dengan Tuhan, gue nangkep kesan kalo jaman dulu itu Tuhan lebih cepat memberikan hukuman kepada manusia yang durhaka kepada Tuhan-nya ketimbang jaman sekarang.
Temen gue bilang… ‘Manusia jaman dulu punya nabi jadi kalo mereka gak mau denger apa yang nabi bilang, maka bencana atau azab langsung terjadi dan waktunya tidak lama-lama, sedangkan jaman sekarang manusianya sudah tidak punya Nabi lagi, sehingga Tuhan masih berbaik hati untuk memperlambat datangnya azab di banding umat manusia yang terdahulu. Jadi adil laah…’ kata temen gue
Gue jadi inget kisah umat Nabi Luth. Nabi Luth merupakan nabi yang hidup sejaman dengan Nabi Ibrahim. Di ceritakan bahwa pada saat itu umat Nabi Luth banyak yang melakukan perbuatan dosa yang belum pernah dilakukan umat manusia sebelumnya, yaitu praktik Homoseks (hubungan sesama jenis). Diceritakan bahwa Nabi Luth tidak henti-hentinya menghimbau umatnya untuk segera insyaf agar kaum laki-lakinya kembali ke jalan yang normal yaitu hanya berhubungan dengan istri-istri mereka, bukan dengan para lelaki yang lain. Setiap di himbau mereka malah marah dan mengancam akan mengusir nabi Luth dari lingkungan mereka, menurut cerita daerah itu bernama Sodom. Tuhan sudah berkehendak untuk menghukum mereka, dan katanya cerita nih…, Nabi Ibrahim berdoa kepada Tuhan agar menyelematkan saudaranya Nabi Luth dari azab itu, Tuhan mengabulkan doa itu dengan mengirimkan dua malaikat ke kota tempat nabi Luth. Kedua malaikat yang menyamar sebagai laki-laki ganteng itu bertemu dengan dua anak perempuan nabi Luth di batas kota. Kedua malaikat itu minta kepada anak nabi Luth suapaya dipermukan dengan nabi Luth. Kemudian putri nabi Luth melaporkan adanya tamu itu ke ayahnya. Malam hari Nabi Luth baru bisa menjemput tamunya yang ganteng, karena kalo siang-siang bisa-bisa umatnya bakal tau ada laki-laki ganteng dan bakal merebut tamu laki-laki ganteng itu untuk dijadikan pemuas nafsu mereka.
Dasar emang udah parah, meski udah dijemput malem-malem, tau juga para penduduk kalo nabi Luth lagi kedatangan tamu laki-laki yang ganteng, dan mereka menggedor-gedor rumah Nabi Luth supaya bisa mendapatkan laki-laki ganteng yang sebenarnya adalah malaikat. Nabi Luth sampai memperingatkan para penduduknya untuk berlaku sopan, jangan membuat malu dia di depan tamu-tamunya. Dasar emang udah gitu kelakuannya, mereka ngotot pengen dapetin tamu cowok yang ganteng. Saat itulah Nabi Luth di beritahu oleh tamunya bahwa dia sebenarnya adalah malaikat yang menyuruh nabi Luth untuk keluar dari kota Sodom, karena pagi harinya akan ada azab besar di kota itu sebagai balasan perbuatan tercela kaum nabi Luth.
Akhirnya nabi Luth keluar bersama anak-anak perempuannya dan Istrinya. Pada pagi hari saat matahari mulai terbit terlihat batu-batu besar yang menghujani kota itu, bumi di putar balikkan, musnah semua manusia. Istri Nabi Luth menurut cerita termasuk istri yang durhaka, keikutsertaannya bersama Nabi Luth dan putri-putrinya di iringi dengan keraguan, dan Istri nabi Luth termasuk golongan yang mendapat azab. Di cerita para nabi dikisahkan bahwa tidak semua nabi itu orang yang beriman, salah satunya adalah keluarga Nabi Luth yaitu istrinya. Sedang Nabi Nuh, anggota keluarga yang tidak beriman adalah anaknya, dan semua anggota yang tidak beriman itu merasakan siksa yang pedih akibat perbuatannya.
Coba bandingkan dengan sekarang, praktik homoseks sudah tersebar luas dan tanpa malu-malu. Mereka tampak tidak malu mempertontonkan penyimpangan mereka. Mereka justru tidak mau perilaku mereka dianggap menyimpang, mereka meminta masyarakat menganggap aktifitas mereka adalah wajar dan normal, apakah mereka lupa kalo azab yang di turunkan kepada umat Nabi Luth akibat perbutan homoseks?. Pernah ada di salah satu acara talk show, orang-orang yang melakukan praktik homoseks ini ditanya apakah mereka tidak takut kepada Tuhan, karena perbuatan mereka dianggap melanggar larangan Tuhan? Mereka malah menjawab bahwa justru mereka menjalankan perintah Tuhan untuk memberi cinta dan kasih sayang kepada manusia lain, dan mereka menganggap perilaku mereka adalah wujud dari perintah Tuhan dalam cinta dan kasih sayang, hanya saja dalam bentuk yang beda. Tapi kok bisa sih beralasan seperti itu?
Jaman sekarang malah mungkin lebih parah, mereka sampe perlu meminta pemerintah mereka untuk mengakui keberadaan mereka, salah satunya adalah dengan membuatkan undang-undang yang mengizinkan pernikahan sesama jenis. Lelucon apalagi ini? :( Dan beberapa Negara memang sudah ada yang mengakomodir permintaan mereka. Kalo semua manusia hanya mencintai sesama jenisnya saja bisa habis sudah eksistensi manusia di muka bumi, gak bakal ada lagi keturunan manusia! Meskipun begitu sepertinya Tuhan saat ini masih cukup sabar untuk tidak menurunkan azab yang pedih kepada para manusia-manusia yang melampaui batas seperti umat nabi Luth!
Kalo dipikir-pikir umat jaman sekarang ini dosanya lebih banyak daripada umat-umat yang terdahulu. Kalo kata temen gue, umat jaman dulu jenis dosa yang dilakukan gak sebanyak jenis dosa yang dilakukan oleh umat masa kini! Tuhan masih baik untuk menunda itu semua.
Tapi setelah kejadian bencana alam di Indonesia ini, gue jadi mikir jangan-jangan Tuhan sudah mulai menegur manusia Indonesia supaya kembali ke jalan yang lurus. Kalo menurut Islam, semua orang yang mengakui Islam tidak boleh memiliki Tuhan selain Allah, tapi yang terjadi sebaliknya. Konon di DIY sebagian orang-orang sangat percaya akan kekuatan Nyi Roro Kidul, sehingga apa-apa selalu dihubungkan dengan dia. Secara sadar atau tidak sadar meski mengaku beragama Islam, tetep aja mereka masih percaya dengan Nyi Roro Kidul, dan perbuatan ini merupakan perbuatan Syirik yang merupakan salah satu dosa besar. Meski begitu, anehnya orang sekarang gak sadar-sadar kembali ke jalan yang lurus dan malah gak malu dan terang-terangan berbuat syirik. Lihat aja contohnya di koran-koran, sekarang para dukun gak malu-malu menawarkan iklan kemusyrikan meskipun dengan pemanis kata-kata dari agama. Mereka menawarkan janji kebahagiaan dengan aneka susuk, pelet, jimat, santet, penglaris dan lain-lain. Biar lebih keren, para dukun pun lebih suka menyebut mereka sebagai Paranormal, Supranaturalis, dan lain-lain tapi hakikatnya sih tetep aja Dukun!
Karena berfikir kalo kesialan yang di dapet itu akibat dosa sendiri, gue juga jadi harus jujur mengakui kalo gue pernah mengalami kejadian gak enak dan itu sepertinya akibat dosa gue. Jadi gue pernah kehilangan dompet, isinya sih gak seberapa, tapi di dalem itu ada semua barang penting seperti KTP, kartu ATM, SIM, Kartu Pass, dll. Biasanya gue naro dengan benar, entah kenapa pada suatu hari gue teledor naro dompetnya sehingga dompetnya jadi hilang. Setalah dipikir-pikir kayaknya beberapa waktu sebelumnya gue emang pernah melakukan kesalahan yang kalo menurut gue sih biasa aja karena waktu itu gue lagi kesel, tapi sebenernya itu dosa karena membuat orang jadi sakit hati… dan akhirnya gue harus ikhlas mengakui kalo kejadian yang menimpa gue itu emang layak gue terima, semua itu akibat dosa-dosa yang gue lakukan tanpa gue sadari.… Barangkali kita (kita? Gue kali ya? :p) harus instrospeksi terhadap semua aktifitas yang kita lakukan, menurut kita biasa-biasa aja, tapi boleh jadi itu semua dosa yang seharusnya tidak boleh dilakukan!
Dulu gue pernah kehilangan barang dan uang, setelah diinget-inget, ternyata gue emang lupa bayar zakat, padahal bayar zakat adalah kewajiban dan gue sempat melalaikan itu. Bener emang kata temen gue, Allah menyuruh setiap manusia yang sudah masuk kategori wajib zakat untuk selalu mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat. Jika kita menolak maka Allah pasti akan memaksa kita untuk mengeluarkan uang yang seharusnya itu dengan bentuk atau cara yang lain, entah itu dalam bentuk kehilangan uang/barang, kecopetan, di tipu, kebakaran, kecelakaan, sakit, dan lain-lain. Dan rasanya lebih baik jika kita mengeluarkan uang kita untuk zakat dengan sukarela ketimbang mengeluarkan uang kita dengan cara yang tidak enak seperti disebut tadi… :(
Jadi mungkin saja, bencana alam yang datang bertubi-tubi ini bukan tidak mungkin adalah peringatan dari Tuhan kepada hambanya supaya sadar dan kembali ke jalan yang lurus! Wallahualam… Ampunilah hambamu ini ya Allah…!
0 Comments: