Kandidat Dekan Fasilkom UI

 Tuesday, August 31, 2004

Hari ini ada pemaparan 7 Kandidat calon Dekan. 4 dari Internal Fasilkom dan 3 dari Luar. Keempat calon dari Internal Fasilkom adalah:
1. Heru Suhartanto, PhD
2. Zainal Hasibuan (Pak Ucok)
3. Widijanto S N (Pak Didit)
4. T. Bassarudin (Pak Chan)

Sedang 3 dari luar Fasilkom gue gak apal :( tapi yang jelas dari institusi di luar Fasilkom (ya iya lah...) seperti dari Paramadina, dari Binus dan satu lagi satu-satunya calon wanita gak tau asalnya dari mana (Gue telat nonton sesi pertama -- dua calon dari luar pokoknya bergelar Prof. lah).

Sesi pertama (09.00-12.00), pemaparan visi dilakukan oleh 3 orang kandidat yaitu pak Heru, 2 dari luar (paramadina & satu calon wanita). Sesi kedua (13.00-17.00) dilakukan pemaparan oleh 4 orang kandidat yaitu pak Ucok, pak Didit, dari Binus (Iman H.K.?) dan yang terakhir dari pak Chan.

Cukup menarik juga ada acara seperti ini (jarang-jarang lho), bisa melihat visi dan misi dari para kandidat. Secara subyektif menurut pandangan gue... kayaknya yang dari Paramadina cukup menjanjikan visi misinya (gue liatnya pas bagian tanya jawab aja pas sesi terakhir). Beliau adalah mantan wakil (atau Deputi ya?) dari Paramadina. Kalo dia sepertinya menonjolkan kerjasama dengan pihak pengusaha. Dia mencontohkan kalo di Paramadina itu beberapa pengusaha diajak terlibat aktif dalam pendanaan mahasiswa. Beliau mengaku bahwa gajinya di Paramadina jauh diatas gaji dekan Fasilkom UI, dan demi memajukan Fasilkom sih katanya dia siap untuk melepaskan semua jabatannya untuk menjadi dekan Fasilkom jika nanti terpilih.

Untuk kandidat dari Binus, yang paling gue tangkep sih masalah riset yang bersinergi dengan penelitian lainnya. Pada dasarnya resource yang tersedia terbatas, oleh karenanya visinya kandidat dari Binus ini adalah melakukan penelitian yang selain memiliki sinergi juga memiliki nilai jual untuk mensiasati keterbatasan resource (terutama masalah dana dsb).

Ada juga pertanyaan dari sang Dekan aktif bagaimana jika kebijakan dekan bersebrangan dengan kebijakan rektorat. Beliau bilang contoh nyata sekarang bahwa dia saat ini mengalami dilema bahwa konon gaji Dekan di UI akan dinaikan oleh pihak Rektorat menjadi 20 Juta (Heee baru tau kalo gaji baru Dekan di UI bakal segede gitu...), dan beliau tidak menyetujui kebijakan rektorat itu, karena menurutnya tidak etis dia memiliki gaji sebesar itu sedangkan anak buahnya masih ada yang gajinya masih dalam kisaran 600K. Rata-rata jawaban kandidat berkisar pada tataran normatif (duh bahasanya -- padahal asal nulis aja biar keliatan keren), yaitu mengundurkan diri kalo secara prinsip sudah tidak bisa bekerja sama lagi (baik dengan pihak rektorat atau dengan pihak internal Fasilkom).

Kritik dari salah satu dosen (Ruang 3207 -- you know? ken pasti tau... musuhnya sih :p --kata si opik99 lho) adalah bahwa ternyata para kandidat dari internal Fasilkom kurang siap dalam bahan penyampaian visi & misinya dibandingkan dari luar. Kayaknya gue juga harus setuju dengan pendapat ini. Secara subyektif, kayaknya sih gue dukung calon dekan dari luar internal Fasilkom deh, terutama yang berjiwa bisnis biar Fasilkom bisa lebih maju *keliatannya sih...*. Selain itu beberapa kandidat (dari calon luar fasilkom?) menawarkan perubahan mindset dari para staf di Fasilkom agar pemikirannya bisa sinergi dengan perubahan de el el.... banyak banget dan gue gak inget lah...

Yang pasti gue inget sih gue dapet snack hehehe :) sesi pertama dapet makanan ringan (kue + lemper) dan pas siang harinya (12.00) juga dapet nasi bungkus dari RM Sederhana --rendang daging, jarang-jarang kan!-- Sial tau gratis gue ambil juga deh....>:-) (ah otaknya masih mahasiswa banget sih... demen yang gratisan) Sayangnya gue udah kepalang makan pake kupon... padahal kata si Komar (Janitor) masih banyak tuh makanannya... ye gue udah makan kenyang baru ditawarin... Si Sadr dapet deh makan rendang gratis... (der loe kalo makanan gratis naluri loe kok bisa langsung jalan sih?). Sesi dua dapet snack kripik singkong keju + kacang goreng... :) dan minuman air putih pastinya...

Ahh lama banget ya kalo dipikir-pikir acaranya? gue sampe gak ngerjain kerjaan gue hari ini... dan kebanyakan karyawan Fasilkom juga gitu deh kayaknya? dari Janitor, Sekre, Staf Perpus, Staf Administrasi semua pada nonton. Bahkan dari Sekre ada yang nanya ke kandidat apa bener isu bahwa UI akan diadakan restrukturisasi yang akan menyebabkan mereka di PHK? ada juga yang menanyakan masalah kesejahteraan seperti jaminan kesehatan dll (Kalo gue sih gak ngaruh kayaknya, pegawai kontrak seperti gue kayaknya sih gak bakalan deh dapet jaminan kesehatan :(.

Eh ada gosip juga lho (ember banget sih gue?) kata si S*** si g**97 lagi ngejar si a***02? bener apa enggak gue juga gak tau... cuma yang jelas waktu pas tadi sih iya duduknya mereka barengan gitu... (wah iseng banget sih gue.... biarin, biar blog gue tambah rame aja....;p)

So begitulah hasil siaran pandangan mata yang berhasil gue himpun :)

Orang Nomor 2 itu Telah Tiada

 Sunday, August 29, 2004

Tokoh militer yang kontroversial itu telah tiada, ya dia adalah LB Moerdani. Dia dianggap sebagai pahlawan, disisi yang lain dia dianggap sebagai pelanggar HAM berat, penebar teror, dll.

Orang ini pernah dianggap sebagai orang kuat nomor 2 setelah mantan presiden Soeharto. Pendiri Bais (Badan Intelejen Strategis) pada tahun 1983. Jika tidak salah dia pula yang mempopulerkan Petrus (Penembak Misterius). Terror menghantui bagi orang-orang yang memiliki tato, karena pada jaman itu (gue masih kecil kali ya) orang-orang yang dianggap penjahat langsung dihabisi dengan cara di bunuh, umumnya adalah orang-orang yang memiliki tato (Kontras dengan sekarang, punya tato = gaul). Kalo ada karung yang hanyut di sungai, orang-orang suka takut kalo-kalo isinya mayat.

Efek baiknya, tingkat kriminalitas menurun... tapi tetep sih eksekusi tanpa melalui pengadilan ini mirip dengan cara-caranya diktator. Model-model Gestapo lah (polisi rahasia NAZI) yang menculik orang-orang yang anti pemerintahan NAZI tanpa melalui pengadilan. Sekarang malah sedang muncul kecendrungan seperti itu, dengan pemberlakuan penahanan berlaku surut bagi orang-orang yang dianggap teroris, melalui UU Terorisme yang kontroversial itu.

Uuups kok jadi OOT, tulisan ini hanya untuk mengingatkan gue bahwa seseorang yang pernah menjadi orang kuat no-2 (bahkan no-1) pun akhirnya harus kembali ke asalnya... (mati). So gue harus lebih banyak memetik hikmah dari drama kehidupan/tragedi yang sedang gue saksikan ini.... what a life...

Saudara Jauh

Minggu gue nganterin nyokap ke rumah temennya bokap, kebetulan bokap lagi gak ada dirumah jadi ya gue yang nganterin. Rencananya mau selamatan rumah baru. Sampai disana mereka cerita-cerita (gue sih dengerin aja...) ternyata temen bokap gue ini kalo dirunut-runut masih saudara jauh dari pihak kakek bokap punya adik yang jadi lurah terus dari sini ke sodara lainnya bla.. bla... bla... dst... (ampun dah gue gak tau kalo udah silsilah beda kakek/nenek). Yah intinya sih kalo mau di runut masih ada hubungan famili meskipun jauh. Jadi inget dengan iklannya HSBC, kakek buyut, adiknya saudara sepupu... dll :p

Ada yang menerik juga... ternyata temen bokap ini punya istri yang berbeda suku. Gak ada yang aneh sih dengan nikah antar suku, cuma penasaran aja gimana ya hubungan pihak keluarga/kerabat dengan pihak keluarga/kerabat dari pihak pasangan lainnya. Terlebih lagi seringkali budaya antar suku tersebut bertolak belakang?. Kayaknya perbedaan budaya ini juga menyebabkan beberapa orang tua seringkali melarang anaknya untuk menjalin asmara (duh bahasanya) dengan orang yang berasal dari lain suku. Masih relevan gak ya pendapat seperti itu? kayaknya sih udah gak relevan banget!

Gue kalo ditanya suku apa, maka gue akan lebih suka bilang sebagai orang Indonesia, cuma waktu pas bertemu dengan dua keluarga besar yang berbeda suku ini, gue jadi mulai berfikir juga bahwa gue sebenernya adalah anggota dari suku x (rahasia ah :p) dan gue jadi tersadar kalo keinginan orang tua untuk menjodohkan anaknya dengan orang yang satu suku menjadi relevan (Gila ternyata pikiran gue kok masih kaya orang primordial juga --jangan tanya, gue juga gak tau arti dari primordial, biar keren aja sih!--). Gue kok merasa agak aneh aja dengan beda budaya mereka... (bukan tidak suka sih) Tapi wajar sih, katanya manusia itu selalu takut dengan sesuatu yang tidak dia mengerti... ya mudah-mudahan ketakutan gue dengan budaya suku lain semata-mata karena gue belum mengenal mereka lebih jauh... pasti selalu ada sisi baik dari setiap orang/suku yang akan selalu menarik untuk dipelajari....

Intinya mungkin adalah komunikasi kali dan saling memahami budaya masing-masing kali ya...? (ah sok tau deh)

Hari Kosong

 Saturday, August 28, 2004

Hari ini hari yang diisi dengan kegagalan rencana:
Pertama rencana mau ke suatu tempat dan ternyata tempat tersebut tutup, dari pada jauh-jauh gak ada yang dilakukan, niatnya dialihkan main ketempat temen yang kebetulan tempat tinggalnya gak jauh dengan tempat yang tutup tersebut, dan ternyata temen gue juga lagi gak bisa diajak main ahhh males banget deh niat keluar rumah jadinya malah gini.
Siangnya daripada bengong, tadinya mau masak makanan ringan, kebetulan nyokap juga lagi goreng tape goreng tepung & ubi rebus. Tapi gara-gara habis goreng itu tepung terigu persediaan yang ada di rumah juga habis. Ya udah... gue coba beli deh dari warung deket rumah... ternyata tepung terigunya habis yang ada tepung sagu! (pemilik warungnya bilang kalo dikira tepung terigunya masih ada, padahal itu adalah tepung sagu). Ya udah deh gagal gue berekspreimen...
Sebenernya gue sempet foto-foto coklat kiriman temennya bokap gue dari Jerman, dan rencananya sih mau gue posting di tempatnya si Ken, tapi waduh belum sempet gue post....
Ah sebel gue sama hari ini... tapi untungnya main game campaign conqueror the world tamat juga deh... :)

Pekerjaan Kemarin & Karir Masa Depan?

 Friday, August 27, 2004

Duh gara-gara lembur kemarin, gue sampai kurang tidur... kemarin, jam 5 pagi coba tidur di kursi agak lumayan sih, cuma gak nyaman-nyaman banget (ya iya lah...) bangun jam 7.30 paginya... siang gak sempat tidur siang untunglah siangnya sempet ngobrol bareng anak-anak pas makan siangnya sehinggak gak terlalu ngantuk.

Server Acer pinjeman dodol, ngakunya bisa 4 prosesor, taunya cuma 1 prosesor! minjemin gak niat banget sih... udah gitu dari 3 web server cuma server itu yang hang... pagi & sore harinya gue musti restart tu server dodol... huh menyebalkan sampe-sampe gue di sindir sama orang UPT masak sehari sampai 2 kali restart.

Dan kemarin ada problem yang gak tau kenapa masalahnya. Isi record dari Database-nya hilang... alhasil banyak dari peserta pelatihan gak bisa login!. Masih misteri kenapa record-nya sampai hilang -- human error kah?

Untunglah hari-hari "harus menginap" sudah hampir selesai... Semalam tidur di rumah, lumayan cepet sih jam 10.00 udah tidur cuma bangunnya wah jam 10 pagi (meneruskan tidur setelah sholat shubuh :p). Pas tidur pagi, gue mimpi tuh nama gue terpilih sebagai anggota legislatif (gak nyambung banget sih!). Kata orang mimpi itu adalah refleksi dari alam bawah sadar kita ataupun dari kejadian sehari-hari yang kita alami. Nyatanya selama ini gue gak pernah deh kayaknya ngehayal jadi anggota legislatif... jadi penguasa Indonesia sih iya gue pernah punya cita-cita :p

Tapi di mimpi itu gue gak sempat berhasil resmi jadi anggota legislatif (kasian deh lu!). Jadi di mimpi pagi (atau siang hari sih?) pas mau di sumpah tiba-tiba terjadi suatu peristiwa, dan gue gak tau apa peristiwa itu sampai-sampai menyebabkan gue gagal mengambil sumpah sebagai anggota legislatif hehehehehe. Dan yang gue heran gue jadi anggota legislatif juga gak tau dari partai politik mana gak jelas!, ya namanya juga mimpi (lebih-lebih mimpi di pagi/siang hari ke valid-annya patut dipertanyakan, tak bermakna!)

Nah kalo hari ini setelah datang siang hari, di pos satpam fasilkom depan, ada kesempatan berkarir sebagai abdi negara. Nah karirnya itu menawarkan posisi sebagai Perwira Pertama Tentara Nasional Republik Indonesia. Brosurnya seperti ini:


Brosur menjadi prajurit karier di jajaran TNI

Wah gue sempet bingung nih, coba gak yah? :) Entah kenapa kok kadang gue ada rasa tertarik juga untuk coba-coba ngelamar. Lulus dari pendidikan TNI ini nantinya akan mendapatkan pangkat sebagai Perwira Pertama, yaitu Letnan Dua.

Ada-beberapa alasan yang gue menjadi pro/kontra untuk ikutan menjadi seorang militer.

Alasan Ingin:

  • Gue suka seneng dengan kisah-kisah yang berlatar belakang kesuksesan suatu peperangan (Seperti kisah Perang Roma, Napoleon Campaign, Hitler Campaign, Gerilya Jendral Sudirman dll)
  • Alasan (sok) Nasionalis, membela bangsa dan negara dari ancaman luar :)
  • Gue suka main game strategi yang juga ada bumbu perangnya (Seperti Pharaoh, Blitzkrieg, Rise of Nation, dan sekarang lagi cari Medieval Total War)
  • Barang kali masuk tentara akan membuat fisik gue lebih OK dari yang sekarang dan mungkin juga menambah rasa disiplin gue.

Hmmm secara sepintas sih alasan pro gue kurang mendukung banget.. hanya faktor emosional aja...

Gue tetep gak yakin, karena gue punya pendapat untuk menolak menjadi tentara (ataupun jadi Intelejen) karena:

  • Menjadi tentara lebih banyak dimanfaatkan sebagai alat kekuasaan suatu rezim (pemerintahan), dan bukan sebagai alat dari Negara (Ingat Pemerintahan tidak sama dengan Negara)
  • Konsekuensinya dari rantai komando dalam ketentaraan, gue harus tunduk pada ambisi komandan, meskipun gue tidak setuju dengan sikap-sikapnya
  • Dari dulu gue kurang suka dengan hal-hal yang berbau fisik, bahkan berolah raga pun gue ogah-ogahan :p. Gue sempet malu waktu ada orang nyangka gue suka olah raga gara-gara waktu ngeliat fisik gue seperti: bahu gue yang lebar dan badan yang tinggi dll ;p
  • Keyakinan fisik gue yang rada lemah semakin dibuktikan waktu pas gue dan temen gue main ke gunung gede. Tapi jangan salah meskipun fisik gue "rada" lemah kalo buat diajak naik gunung, lari, dll, frekuensi gue ke dokter itu bisa diitung dengan jari lho semenjak gue SMA. Bahkan waktu pas kuliah mungkin (kalo gak salah inget) gue belum pernah ke dokter :p (kalo ke dokter gigi gue anggap lain lagi hehehe)
  • Kalo nonton film perang, gue ngeri kalo sampai jadi veteran yang cacat :p (duh mental kayak gini gimana bisa jadi tentara). Untuk menghilangkan masalah ini, gue mungkin butuh di doktrin biar gak takut mati/cacat, so berarti gue membutuhkan komandan yang gue hormati/kagumi untuk mendoktrin gue.
  • Nah masalahnya gue memandang petinggi-petinggi TNI di negara ini saat ini tidak ada yang seperti Jendral Soedirman: Bersahaja, sederhana dan yang pasti berani berkorban demi rakyat, bangsa dan negara. Petinggi TNI yang sekarang (meski tidak semua) kebanyakan dari mereka berani mengorbankan rakyat bangsa dan negara demi tujuan pribadinya!. Sehingga mereka tidak layak/pantas mendoktrin gue untuk rela berkorban sampai mati/cacat demi ambisi mereka!!! Dana kesejahtraan prajurit harusnya untuk prajurit, yang ada malah untuk kesejahteraan perwira-perwira yang sudah tajir itu... cepet mampus aja buat perwira korup & yang tidak mementingkan bawahannya!!!.
    Jadi inget dengan suatu cerita dari Cina (kronologis ceritanya sih gue gak tau, hanya kira-kiralah): Bahwa ada seorang Jendral yang sangat disegani oleh bawahannya. Suatu hari ada seorang prajurit yang terluka akibat peperangan, akhirnya karena infeksi atau apalah, dari tubuhnya keluar nanah yang pastinya menjijikkan. Semua orang begitu takut dekat dengan prajurit itu. Tapi sang jendral tanpa rasa takut/jijik dia coba obati luka prajurit itu, sampai sampai nanah yang ada tersebut di ambil langsung dengan mulutnya!. Cerita jendral yang menolong prajurit itu sampai kepada ibu dari prajurit yang ditolong itu. Sang ibu menangis tersedu-sedu, kata yang menceritakan kejadian itu kepada si Ibu: "Seharusnya ibu bangga seorang jendral langsung memberikan perhatiannya langsung kepada prajuritnya". Sang Ibu dari prajurit lalu membalas "Justru itu, suami ku dan anak ku yang lain pernah pula ditolong oleh jendral seperti itu, hasilnya adalah mereka menjadi prajurit yang loyal kepada jendral itu, sampai-sampai mereka merelakan semua hidupnya bertempur dengan sang jendral hingga mati, dan kini anak ku akan mengikuti jejak mereka (hingga mati membela jendral itu)" Huuuh... kalo ada jendral di Indonesia yang seperti itu gue mungkin mau deh jadi tentara!

So kesimpulannya gue masih pusing nih apakah akan menjadi seorang sipil atau seorang militer.

Contributors

 Wednesday, August 25, 2004

Wah baru nyadar, setelah kemarin nambahin Kentutijo as contributor ke Blog ini gue sekarang profilenya gue jadi gak ada nih :) Oh iya untuk Kentutijo... sorry nih gue masih mikir tema-nya apa ya...

Browsing Malem-malem

 Monday, August 23, 2004

Entahlah, karena niatnya mau beresin kerjaan, akhirnya gue putuskan untuk nginep aja... tapi.... (seperti biasanya) rasa malas datang menyerang... jadilah iseng-iseng browsing ke Friendster & Blog Orang-Orang. Meloncat dari satu blog ke blog yang lain.

Mulai dari blognya Zul tentang foto pancoran (gue juga pernah dapet sih dari milis) dan baca komentar orang-orang. Entah bagaimana... ada orang yang trackback dari situ (dan gue lupa alamatnya...!) dan akhirnya baca-baca blognya dia. Ternyata dia juga dapet link bagus (ya bagus!, menurut gue) yaitu alamatnya KITLV tentang history document!

Gue emang gak sempet simpen-simpen tapi wah ternyata selalu menarik untuk melihat foto-foto jaman baheula. Pangling! ya itulah kalo ngeliat situasi jaman dulu kok beda banget ya... dan rasanya kok gak nyangka bakal sedrastis itu berubahnya... tapi ya memang itulah hidup (apaan maksudnya coba?).

Kalo gak salah banyak buku-buku sejarah yang ada kaitannya dengan sejarah Indonesia (Nederland East Indies tepatnya -- nama Indonesia saat masih di jajah dulu). Sayangnya gue hanya punya satu... karangannya siapa ya... pokoknya temanya tentang pengaruh Mangkubumi I terhadap Yogyakarta... pikir-pikir kapan lagi punya buku kayak gitu. Beberapa waktu yang lalu sempet juga pengen beli bukunya terbitan KITLV (yang udah diterjemahkan ke bahasa Indonesia tentunya!) pokoknya yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan di Jawa deh, sayang lagi bokek :p. Eh gue malah beli buku profil singkat para diktator dunia, seperti: Adolf Hitler, Bennito Musolini, Lenin, Stalin, Kruschev, Chiang Kai Sek, Mao, Gamal Abdul Nasser, Mustofa Kemal Attaturk, Soekarno (ya Soekarno persiden pertama RI), dll...

Kok judul blog dengan isinya kok gak sama banget ya... ah sudahlah tak usah dipikirin yang penting posting tulisan :p
External Link: http://www.kitlv.nl/hisdoc.html

Males, tapi siapa tahu....

 Thursday, August 19, 2004

Hehehe dengan terpaksa, atas saran bokap gue... mau juga deh akhirnya gue nyerahin berkas lamaran sebagai PNS :). Niat nyiapinnya udah lama tapi... waduh malesnya itu lhoo... lebih-lebih gue kan sebenernya gak niat banget jadi PNS. Pernah ketemuan sama temen SMA yang jadi PNS, dia nyaranin coba aja....

Dipikir-pikir yaaaa.... tidak ada salahnya toh gue juga belum tentu bakal keterima. Tapi kalo keterima justru itu yang bingung mau diambil apa enggak (sok belaga bingung... kata orang cari kerja sekarang susah lho!). Gimana ya... cari kerja sekarang kan emang susah tapi yang tidak kalah penting adalah kebutuhan hidup semakin meningkat. Kata sebagian besar orang-orang yang pernah menjadi PNS, gajinya itu sebenernya relatif kecil untuk dikatakan layak... kecuali kalo udah jadi pejabat kali ya? sabetan kanan-kirinya itu yang bisa bikin tajir :D

Nah itu yang bingung kan... apa lagi kalo entar udah berkeluarga, pasti bakal lebih ningkat lagi, apalagi kalo punya niatan nyekolahin anak sampai dapat gelar sarjana, bisa dipastikan bakal berat lagi. Lebih-lebih harga biaya kuliah Perguruan Tinggi Negeri sekarang tidak lebih murah dari yang swasta bahkan bisa jadi lebih tinggi.

Hmmm gue masih bimbang juga sih... tapi akhirnya tadi gue kirim juga tuh lamaran ke kantor pusatnya di Jalan Pemuda, kawasan Rawamangun... *Tebak apa nama instansinya yang gue lamar ini*. Wahhh ternyata lama juga ya kesana kalo dari Bogor... Nungguin bisnya lama... dan akhirnya jam 12 pas waktunya istirahat gue serahin tuh berkas... dah beres deh, sekarang tinggal nunggu hasilnya (gak tau kapan deh, gak jelas banget... lah lowongannya aja gak diumumin sih!)

Cuma butuh sekitar 15menit untuk nyerahin berkas lamaran, dan akhirnya gue harus balik lagi ke kampus beresin kerjaan nih... naik jurusan Depok, bayar Rp. 1700,- lewat tol. Dari jam 12.15 sampai depok sekitar jam 13.00, wah ternyata lama juga ya... udah ah capek.

Back to Work...

Sempat Aneh

 Wednesday, August 18, 2004

Ya semenjak tadi malem gue sengaja ganti template blogger gue, masalahnya adalah gara-gara lambat waktu pas akses blog gue ini!, akhirnya gue coba ganti template aja... dan ternyata emang lebih cepet ya wajarlah belum ditambahin apa-apa. Setelah ditambahin apa-apa.... gue coba tambahin fungsi javascript, ternyata lambat.... hal ini kayaknya berkaitan dengan tindakan pencegahan yang dilakukan oleh blogger terhadap para blogger yang coba-coba menghilangkan iklan (hehehe gue juga melakukannya.... :p maap untuk blogger).

Hari ini coba akses blog lagi, dan ternyata lebih cepet dibanding tadi malam... mudah-mudahan sih seterusnya....

Kemerdekaan RI

 Tuesday, August 17, 2004

Ya tepat hari ini seluruh bangsa Indonesia merayakan tujuh belas Agustus sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Kebetulan pula hari ini gue ada harus ke kampus untuk membereskan kerjaan, tapi sebelum kembali ke pekerjaan gue pengen sedikit menulis tentang kemerdekan bangsa Indonesia yang kita cinta ini (bener nih kita mencintainya?)

Entah kebetulan atau tidak, konon katanya proklamasi kemerdekaan ini jatuhnya tepat pada bulan Rhamadan (bulan puasa), bulan yang dipercaya oleh umat islam memiliki kelebihan tersendiri dibanding bulan-bulan lainnya. Selain karena kepercayaan itu, yang pasti situasi saat itu memang memungkinkan bagi "sebagian" orang untuk memproklamasikan kemerdekaan. Jepang yang menjajah selama 3,5 tahun memenyerah tanpa syarat setelah kota Hirosima dan Nagasaki di bom oleh Amerika.

Dari beberapa buku yang pernah gue baca, bahwa "sebagian orang" itu tentunya kita semua kita sudah mengenalnya, ya tidak salah lagi salah satu figur yang terkenal adalah Soekarno dan Moh. Hatta. Kalo tidak salah (sekali lagi kalo tidak salah) mereka bilang bahwa proklamasi yang kita lakukan ini akan memiliki dua kemungkinan, jika berhasil maka mereka akan disebut sebagai pahlawan, jika gagal maka mereka akan mejadi seorang penghianat dari pemerintahan Hindia Belanda yang akan kembali lagi setelah Perang Dunia II.

Karena negara Belanda memihak pihak sekutu yang kebetulan tampil sebagai pemenang perang, maka keinginan Belanda untuk menguasai Hindia Belanda dilakukan dengan mengajak pasukan Inggris yang merupakan pihak pemenang Perang Dunia II, termasuk juga didalamnya beberapa pasukan bayaran dari India "Gurkha". Beberapa pasukan Belanda dikirim kebeberapa wilayah seperti pulau Jawa dan Sumatra.

Untuk mengantisipasi keinginan Belanda untuk menguasai kembali Hindia Belanda, maka pemerintahan Republik Indonesia saat itu membentuk Badan Keamanan Rakyat yang berfungsi untuk melindungi keamanan rakyat sipil, mengingat situasi yang memaksa, akhirnya status badan keamanan rakyat ini di tingkatkan statusnya menjadi Tentara Keaman Rakyat. Kebanyakan personilnya adalah para pemuda-pemudi yang dididik oleh Jepang seperti PETA, Heiho, dll.

Soekarno meminta Oerip Sumoharjo untuk membentuk TRI. Pada bulan November akhirnya diadakanlah pemilihan Panglima TRI, beberapa kandidat yang ada adalah Mayor (ret.) Oerip Sumoharo dan Kolonel Sudirman. Setelah perdebatan yang sengit akhirnya perwakilan divisi yang ada di Jawa dan Sumatra memutuskan Kolonel Soedirman sebagai panglima TRI. Selain itu dipilih juga Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai mentri pertahanan. Beberapa komandan dari wilayah Jawa Timur tidak dapat hadir, karena banyak dari mereka bertempur melaman pasukan sekutu, seperti yang terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Dikemudian hari, tanggal ini diperingati setiap tahunnya sebagai hari pahlawan.

Menarik untuk disimak tentang pembentukan TRI ini, karena pucuk pimpinannya dipilih oleh anak buahnya, hal ini tidak lazim pada dunia militer pada umumnya, dimana umumnya pemilihan komandan berdasarkan keputusan dari pihak atasan. Menyimak perkembangan TRI ini yang kini menjadi TNI memang memiliki sejarah yang unik, sejak awal beberapa petinggi TRI memiliki beberapa pandangan yang bertolak belakang dengan pimpinan pemerintahan republik.

Bahkan pada saat pengangkatan Kolonel Soedirman menjadi menjadi panglima TRI, perdana mentri saat itu (kalo tidak salah Amir Syarifudin?) kurang berkenan dengan pengangkatannya. Mereka ingin keberadaan kebijakan tentara ditentukan oleh pemerintah, sedangkan pihak tentara menginginkan pemerintahan tidak terlalu ikut campur dalam urusan "dalam negeri" tentara.

Akhirnya Presiden Soekarno menyetujui juga pengangkatan Soedirman menjadi panglima TRI, karenan memang pada dua kejadian sebelumnya beliau berhasil membuktikan keberhasilannya dalam menguasai gudang senjata dan mengusir sebagian kecil tentara sekutu. Panglima yang baru ini begitu lekat dihati rakyat, karena memang asal beliau yang berasal dari rakyat jelata, tak heran sebagian besar rakyat Indonesia mendukung perjuangan yang dilakukan oleh TRI. Organisasi perjuangan saat itu tidak hanya TRI tapi banyak juga laskar dari partai politik seperti Laskar Hizbullah (Masyumi), Laskar Pesindo, dll. Mereka berjuang masing-masing, tapi memiliki tujuan yang sama yaitu mempertahankan kemerdekaan yang telah diprokalamsikan.

Jika kita mau membaca sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI, sungguh luar biasa pengorbanan orang-orang jaman dahulu dalam mempertahankan kemerdekaannya. Sebagian besar dari mereka tidak memperhitungkan keuntungan apa yang akan diperoleh jika berjuang mengusir kemerdekaan. tentara, laskar, dan rakyat saat itu telah memiliki tekad yang sama, tidak ingin dijajah kembali oleh pihak asing.

Sungguh berat perjuangan republik yang masih muda ini, mengutip dari suatu buku (kalo tidak salah): "Bangsa Indonesia lahir dari rahimnya sendiri". Bangsa Indonesia merdeka tanpa bimbingan dari negara lain, seperti halnya bangsa-bangsa merdeka di Asia lainnya seperti Malaysia yang diberi kemerdekaan oleh Inggris.

Perjuangan diplomatik dan militer berjalan saling beriringan. Kedua bentuk perjuangan ini seringkali menimbulkan perbedaan pendapat yang cukup tajam antara pihak pemerintah dengan tentara. Pemerintah lebih suka dengan melakukan diplomasi, sedangkan pihak tentara lebih suka dengan kontak senjata. Pihak tentara (Panglima Besar Soedirman) begitu yakin dengan kemampuannya tentara dan rakyat yang akan dapat mengusir Belanda, di sisi lain pihak pemerintah ingin meyakinkan agar pihak luar mau mengakui secara politis keberadaaan politis pemerintahan RI. Tanpa pengakuan sulit pemerintahan republik ini akan berjalan menurut pihak pemerintah.

Bagaimanapun, memang kemampuan pejuang saat itu cukup tangguh sehingga memaksa belanda untuk melakukan perundingan Linggarjati, kalo tidak salah poin yang tercantum dari perundingan ini adalah pengakuan de facto wilayah republik atas Pulau Sumatra, Jawa dan Madura. Hasil perundingan ini diterima oleh pihak pemerintah, namun pihak tentara tidak setuju. Sebagian besar tentara menganggap para politisi ini sebagai penghianat negara. Beberapa tokoh yang menginginkan kemerdekaan 100% adalah Tan Malaka. Kebetulan gue belum terlalu tau siapa beliau, yang jelas katanya dia adalah pahlwan, hanya saja sepertinya di buku sejarah tidak diceritakan!

Pihak tentara yang diwakili oleh tokoh yang berkharisma sekaligus dicintai, Panglima Besar Soedirman menginginkan kemerdekaan penuh 100%. Beberapa kutipan kata (quote) diantaranya adalah:

Lebih baik di bom atom, jika tidak bisa merdeka 100%

selain itu, keteguhan Panglima Soedirman yang tidak mau tunduk begitu saja kepada keinginan pemerintah yang dianggap merugikan perjuangan bangsa. quote yang cukup bagus menurut gue adalah:

Pemerintah boleh berganti sehari lima kali, tapi tentara tetaplah tentara

Ucapan diatas mensyaratkan bahwa tentara saat itu adalah tidak ingin tunduk sebagai alat pemerintah (rezim), tapi ingin tetap sebagai alat Negara. (Sepertinya Negara itu memang tidak sama dengan Pemerintahannya)

Untunglah, meskipun sering bertolak belakang dalam soal strategi perjuangan dengan pemerintah, namun pimpinan tentara saat itu, Panglima Besar Jendral Sudirman tetap menghormati beberapa keputusan yang telah dibuat pemerintah, meskipun secara pribadi jelas-jelas keputusan itu bertentangan dengan keinginan pribadi Jendral Sudirman.

Puncaknya adalah setelah perjanjian Renville yang menyebabkan wilayah Indonesia semakin menyempit dimana salah satu diantaranya adalah wilayah Jawa Barat jatuh ke tangan Belanda. Divisi Siliwangi yang berada di wilayah itu dipaksa pergi dari wilayah Jawa Barat yang merupakan basis perjuangannya. Banyak dari pihak tentara tidak ingin mengakui hasil keputusan tersebut, tapi Panglima Besar Soedirman menghormati keputusan pemerintah tersebut, dia meyakinkan bahwa perpindahan tersebut adalah "Hijrah". Bagi sebagian pejuang yang sebagian besar beragama Islam akhirnya keputsan "Hijrah" itu akhirnya dapat diterima oleh sebagian tentara. Mereka bersama anggota keluarganya pergi dari wilayah Jawa Barat ke wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, karena wilayah tersebutlah yang masih diakui sebagai milik republik.

Beberapa pertempuran terjadi dan akan cukup panjang jika diceritakan. Bahkan pertempuran terjadi diantara sesama tentara yang puncaknya adalah pemberontakan di Madiun tahun 1948 yang dipercaya digerakan oleh pihak komunis. Peperangan demi peperangan terus berganti, bahkan disaat sakit pun akhirnya Jendral Soedirman tetap memipin pasukannya bergerak terus menyerang musuh. Akhirnya Ibu Kota Republik saat itu Yogyakarta jatuh ke tangan pihak Belanda. Belanda merasa yakin bahwa tamat sudah riwayat republik ini. Ternyata di Sumatra, telah dibuat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pihak Belanda kadang mengejek istilah PDRI sebagai Pemerintahan Di RImba, namum pihak pejuang membalas ejekan tersebut dengan mengatakan meskipun di Rimba, tetap masih wilayah RI, tidak seperti Belanda saat diserang NAZI, pemerintahnya mengungsi ke Inggris dan Kanada yang jelas-jelas bukan wilayahnya.

Untuk membuktikan kepada dunia luar bahwa Republik Indonesia belum tamat, maka disusunlah Serangan Oemum 1 Maret 1949. Terbukti serangan ini menarik perhatian dunia Internasional. Peristiwa tersebut menyebabkan Internasional menekan Belanda untuk kembali ke meja perundingan. Perkiraan Belanda bahwa nasi RI finish ternyata gagal total. Akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949 diakuilah kemerdekaan RI oleh dunia Internasional. Oleh karenanya jangan heran jika di event-event Internasional, kemerdekaan Indonesia adalah tahun 1949 bukan tahun 1945!.

Panglima Besar Soedirman meragukan Konfrensi tersebut akan benar-benar membuat Indonesia merdeka sepenuhnya, mengingat beberapa perundingan-perundingan sebelumnya dengan banyak merugikan RI, ditambah mereka sering tidak menghormati hasil perundingan yang mereka buat sendiri. Perundingan hanya dijadikan sebagai kedok saja.

Pernah suatu kali Panglima membuat surat penguduran diri sebagai Panglima Besar, namun Presiden Soekarno menolak mentah-mentah permintaan penguduran tersebut. Beliau mengatakan jika Panglima Soedirman akan mengudurkan diri, maka dirinya terlebih dahulu akan mengundurkan diri sebagai Presiden RI. Akhirnya keduanya tidak jadi mengudurkan jabatanya.

Sungguh... penghargaan tinggi ingin gue sampaikan kepada para pejuang-pejuang kemerdekaan yang telah rela mengorbankan harta dan nyawa untuk mempertahankan bangsa ini. Terutama untuk Panglima Besar Soedirman semoga mendapat tempat yang layak di alam lain. Figur Panglima Besar Soedirman adalah figur yang unik figur seorang bapak yang mencintai sekaligus dicintai oleh semua anak buahnya, disamping jiwanya sederhana, bersahaja, mendahulukan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi dan juga taat menjalankan agama. Sungguh sulit untuk mecari figur pimpinan tertinggi tentara di Indonesia saat ini (bahkan setelah wafatnya beliau--mungkin?) yang memiliki jiwa seperti Panglima Besar Jendral Besar Soedirman. Kesederhanaannya tidak membuat dirinya menjadi hina, bahkan menjadi mulia. Sekedar informasi saja, pernah berfikir gak kalo nama Jendral Sudirman adalah nama yang paling umum di abadikan sebagai nama jalan di hampir semua kota di Indonesia, dan kebanyakan adalah jalan-jalan utama. Kalo ada yang punya buku biografi beliau... plese kasih tau gue ya.... gue pengen baca (pinjem :p), tapi kalo dijual pun kalo ada duit.... gue beli deh...

Menurut gue tokoh seperti beliau ini sudah sulit ditemui dijaman sekarang. Bahkan tokoh pejuang sekalipun banyak yang diakhir hidupnya menjadi tercoreng oleh perilakunya, contohnya (maaf) adalah Presiden Soekarno itu sendiri. Pada akhir jabatannya dia lebih terkenal sebagai sosok seorang "diktator" seperti disebutkan oleh suatu buku karangan Jules Achiles (sorry kalo namanya salah, lupa juga). Yang lainnya ya itu Presiden yang kedua Jendral Besar Soeharto. Sayang keduanya adalah tokoh pejuang, namun sebagian perlikunya menyebabkan sebagian besar orang membencinya!. Semoga keduanya dimaafkan kesalahannya oleh Allah SWT.

Berkat kemerdekaan ini, gue bisa mengenyam pendidikan tinggi, bisa bekerja, bisa bebas menjalankan ibadah dll, terima kasih Allah!, maafkan hambamu ini yang sering menyia-nyiakan rahmatmu yang besar ini. Sadarilah kita ini adalah sebagian kecil dari umat manusia dimuka bumi ini yang merasakan nikmatnya kemerdekaan. Dinegara-negara Afrika, Amerika Selatan, Indo China, dll rakyatnya masih terbelakang akibat konflik yang terjadi di negaranya. Memang harus di akui pemerintahan kita sekarang pun masih jauh-jauh-jauh-jauh dari sempurna, tetapi syukurilah kemerdekaan ini sebagai anugrah dari Allah SWT yang tidak boleh disia-siakan.

Semoga menjelang Pemilihan pemimpin negara nanti, akan hadir pemimpin yang memiliki jiwa mau berkorban demi rakyat! (Kata-katanya Aa Gym banget nih... boleh lah sekali-kali :p). Semoga Allah memberikan pemimpin yang mampu membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Amien....

Rush Hour

 Monday, August 16, 2004

Setelah sekian lama menikmati suasana santai dalam bekerja, kini saatnya untuk lembur... terbukti sabtu masuk, dan besok 17 agustus harus masuk kerja juga... maklum kejar tayang tanggal 20an agustus...

Hidup

 Thursday, August 12, 2004

Akhirnya internetnya hidup setelah dari hari selasa sampai kamis mati... begitu buka mail, sudah menunggu 65 mail dari milis 98 untuk dibaca....

Asinan Bogor & Cendol

 Sunday, August 08, 2004

Sebenernya kemarin gue beli Asinan Bogor, cuma berhubung yang dibeliin masih pada kenyang, akhirnya baru minggu makanan ini sempat dimakan. Di simpan di Kulkas sehari gak terlalu merusak rasa dari Asinan Bogor sih...

Bogor memiliki beberapa makanan khas seperti daerah-daerah lain. Asinan Bogor adalah salah satu makanan khas dari Bogor. Jika belum pernah merasakan makanan ini, mungkin sebagian besar pembaca akan membayangkan makanan ini memiliki rasa yang cukup asin, kenyataannya jauh sekali!. Asinan Bogor ini lebih mirip dikatakan sebagai rujak, hanya saja umumnya rujak menggunakan bumbu sambel yang dibuat dari cabe, kacang tanah dan kadang gula merah.

Asinan Bogor tidak memiliki standar yang sama antara satu penjual dengan penjual yang lain. Umumnya orang diluar Bogor seperti Jakarta mengenal kawasan pertokoan di Jalan Surya Kencana (Jalan Sukasari terus, sebelum pertigaan Tajur Ciawi). Memang dikawasan ini banyak penjual makanan khas dari Bogor seperti Roti Unyil, Toge Goreng, termasuk juga Asinan Bogor. Berdasarkan pengalaman gue... rasa Asinan Bogor di Jalan Surya Kencana ini masih kalah dengan rasa Asinan Bogor yang dijual oleh pedagang kaki lima di kawasan Jembatan Merah (sebelah selatan Stasiun KA Bogor, +- 300M). Soal harga so pasti lebih murah yang dikaki lima doong, harganya 1 porsi adalah Rp. 4.000,-, sedangkan yang di jalan Surya Kencana sekitar Rp 6.000,- (mungkin sekarang sudah berubah?).

Terus terang, bukan semata-mata karena lebih murah, gue lebih suka Asinan Bogor yang dijual di kawasan Jembatan Merah tapi rasa Asinan yang dijual ini lebih pas di lidah gue, disamping kalo beli ditempat itu tempatnya sejalur dengan jalan gue pulang/pergi. Menurut gue rasa Asinan Bogor yang dijual di kawasan jembatan merah ini lebih mantap dalam rasa karena berbagai variasi bumbu dan buah-buahannya.

Sebagai bahan perbandingan, Asinan Bogor yang dijual di jalan Surya Kencana dibagi kedalam dua jenis: isi Sayur dan isi Buah. Bumbunya bahannya tetap sama untuk kedua jenis tadi yaitu air dari cabe merah. Rasa Asinan Bogor ini bagi lidah sebagian orang dirasa cukup pedas, tapi tidak cukup pedas untuk gue (ya iya lah gue kan suka banget makanan pedas). Rata-rata orang yang makan Asinan dari jalan Surya Kencana ini kepedesan oleh air (kuah) asinannya. Untuk isi kedua jenis itu gue terus terang agak lupa komposisinya, cuma yang jelas biasanya ada tauge, irisan kol, bengkoang, timun (bonténg dalam bahasa sunda) dan lain-lain.

Untuk Asinan Bogor yang dijual di kawasan Jembatan Merah, cuma ada satu jenis Asinan saja ya Asinan Buah, tapi selain itu juga pedagan kaki lima ini menjual Rujak, kita bebas untuk memilih soal harganya rasanya tidak terlalu jauh berbeda dari kisaran Rp 4.000,-. Asinan Bogor ini air (kuah) dari Asinannya ini mirip dengan Asinan dari kawasan Surya Kencana yaitu air dari cabe merah. Hanya saja yang di Kawasan Jembatan Merah ini tidak terlalu pedas, ditambah bumbunya dari kacang tanah dan juga cairan gula merah semakin menambah mantapnya rasa kuah Asinan Bogor, kedua bahan ini (Bumbu kacang tanah + cairan gula merah) sepertinya tidak ditemukan pada Asinan yang dijual di kawasan Surya Kencana. Bahan Asinan yang disajikan pun bervariasi, seperti: Jambu Air, Nanas, Kedondong, Mangga Muda, Apel, Irisan Pepaya Muda, Bengkoang, Timun, Toge, irisan Kol, Tahu, dan lain-lain (gue gak tau nama sayur yang hijau itu).
Penasaran? lihat gambarnya dibawah ini aja...


Asinan Bogor yang dibeli dari kawasan Jembatan Merah

Habis makan Asinan Bogor, ternyata pulang dari olah raga, Bokap bawa cendol. Perkiraan gue ini namanya dawet ayu. Bentuknya persis dengan yang dijual di Stasiun Kereta Api. Kalo di Stasiun biasanya harganya Rp. 1.000,- kalo yang dibeli bokap ini harganya Rp. 1.500,-. Bahannya cendolnya gak terlalu banyak variasi, cuma cendo dengan sedikit irisan buah nangka, dan air cendol yang dibuat dari gula merah (gula jawa?) dengan santan kelapa kental. Di minum pas siang hari... wah rasanya nikamat...


Cendol... (dawet ayu?), rasanya manis dan gurih...

Hmmm gimana...? mantep kan makan siang-siang panas dengan asinan + cendol... :) Kalo lagi musim hajatan biasanya sih gue suka beli "sarung tinju" (Toge Goreng).

Cari CardReader

 Saturday, August 07, 2004

Akhirnya dengan sedikit malas, berangkat juga gue ke M2. Tanya card reader yang mereknya Billiontone 8in1 harganya sekitar 170 rebu, survery ketempat lain, gue ditawarin 12in1 harganya 145 rebu. Bingung mau beli yang mana akhirnya dipikir-pikir gue beli sebaiknya bukan karena merek, lagian udah lebih murah 12in1 lagi! akhirnya dengan spekulasi gue beli yang 12in1 aja deh, mudah-mudahan sih berfungsi dengan baik. Dan berkat CardReader yang dibeli ini, maka hasil foto dari camcoder gue yang sebelumnya gak bisa ditransfer ke komputer bisa juga diambil.



USB CardReader 12in1 tanpa merek, made in China. Tapi lumayan bisa berfungsi

Selain cari USB CardReader, cari-cari CD, beli 100 keping merek GT-Pro harganya 160 rebu, murah/mahal sih? lumayan dapet sekalian wadahnya...

Kamis ku sangka Rabu

 Thursday, August 05, 2004

Wah ternyata tanpa terasa, hari sudah menjadi kamis sebentar lagi akan weekend, tapi gue masih ngerasa hari ini adalah hari rabu.
Parahnya gue belom bisa menyelesaikan problem pekerjaan yang sedang gue alami. Mau debug, lumayan susah soalnya kalo coba lihat value dari suatu variabel tidak bisa pake perintah print/echo, so rada belibet juga nih ngedebugnya....
Dan anehnya lagi nih, program yang sama gak akan jalan kalau diaksesnya tidak menggunakan domain seperti "*ui.ac.id". Penggunaan nama domain "localhost" atau nomor IP sepertinya tidak dapat berfungsi dengan seharusnya. Server tidak mau menyimpan nilai sesi jika dipanggil tidak menggunakan nama domain...? *ini nih yang harus ditelusuri lebih dalam lagi...*

kamis akan berganti menjadi jum'at dan ku tak tahu kapan masalah ini akan berhasil dipecahkan...

Jebol

 Wednesday, August 04, 2004

Sial sendal belum ada 2 bulan udah jebol, lemnya lepas... aneh padahal mereknya Eager (yang bikin tas lho...) masih bagusan sendal Boogie ternyata udah lebih dari 1 tahun masih awet meskipun sekarang ya udah gundul bagian bawahnya (wajarlah...)

Kesimpulan USB...

 Tuesday, August 03, 2004

Ternyata sekarang camcoder gue, memang gak bisa mengenali "stream" dari USB camcoder ke kamera. Untuk bisa ambil data, emang kayaknya perlu beli memory card reader nih...

Contra Quote...?

Demokrasi
Memaksakan orang lain untuk menggunakan hak demokrasinya merupakan tidakan yang tidak demokratis

-- Anonymous?

War (Perang)
If you want peace, prepare for war ("Jika engkau ingin damai, bersiaplah untuk berperang")

-- An ancient Roman expression, derived from "Epitoma Rei Militaris," by Vegetius.

Dalam Bahasa Latin:
Igitur qui desiderat pacem, praeparet bellum. ("Therefore, whoever wishes for peace, let him prepare for war.")

Cetak Digital

Iseng penasaran pengen tau hasil cetak digital dari Camcoder, akhirnya gue coba bawa MemoryStick yang 8 Mb itu ke studio foto yang letaknya di jalan Margonda dekat Stasiun Pondok Cina. Setelah tanya-tanya, ternyata tempatnya nyempil di bagian paling belakang... wah komputer yang ada bikin ngiri gitu... soalnya slot memory reader-nya berjejer gitu... kayaknya lengkap deh... udah gitu komputernya bermerek lagi... HP kalo gak salah.

Tunggu setengah jam dulu baru jadi, akhirnya sambil nunggu, coba iseng cari CD Adobe CS di tempat CD gocengan yang deket dengan Stasiun Pocin :) *uuups bajakan nih* Ternyata cepet gak usah nunggu-nunggu lagi... tapi sialnya nomer serialnya gak jelas gitu... dan gue baru nyadarnya pas udah jalan balik ke studio foto untuk ngambil hasil cetakan foto.

Setelah ngambil hasil cetak foto, wah ternyata gak sebagus yang gue harapin... ya emang musti diakui sih Still Image yang dihasilkan TRV-38E (camcoder gue) gak terlalu bagus kalo untuk mengambil gambar "Still Image" kebetulan resolusinya 640x480 pixel. Tapi sebenernya sih gak jelek-jelek amat, cuma memang kalo kurang cahaya, noise yang muncul digambar-nya itu cukup mengganggu. Padahal di setting udah ditulis "quality"-nya fine (cuma ada dua pilihan: Fine & Normal) ya memang kalo mau bagusan kali musti pake Digicam yang bener-bener top model-model Canon EOS 300D :)*yeee gak usah di omong* Pas nanya waktu pameran di JHCC dua minggu yang lalu kalo gak salah harganya sekitar 8 jutaan lebih lah... *hiks masih mahal.... :(*

Pesan Bagus soal Kesombongan

 Monday, August 02, 2004

Dari Bulletin Board temen gue di Friendster, tanpa bilang-bilang :) gue ambil kutipan yang menarik mengenai kesombongan. Ya namanya kebaikan gak papa kan disebarkan...? :D (mudah-mudahan tidak melanggar hak cipta :p)

Dikutip dari
“Al-Kibr”, Zahir bin Muhammad Asy-Syahri.

Bismmillahirahmaanirrahim
Sombong atau yang sering kita kenal dengan istilah kibr, takabur dan istikbar -ketiganya hampir semakna-, merupakan suatu kondisi seseorang di mana ia merasa lain dari yang lain (dengan keadaan tersebut) sebagai pengaruh i’jab (kebanggaan) terhadap diri sendiri, yaitu dengan adanya anggapan atau perasaan, bahwa dirinya lebih tinggi dan besar daripada selainnya.

Maka tidak akan berlaku sombong, kecuali orang yang merasa dirinya besar dan tinggi, dan ia tidak merasa tinggi atau besar, kecuali karena adanya keyakinan, bahwa dirinya memiliki keunggulan, kelebihan dan kesempurnaan yang dengannya ia menganggap berbeda dengan orang lain.

Ada beberapa sebab yang mendorong seseorang menganggap dirinya lebih unggul daripada orang lain, sehingga melahirkan kesombongan dalam jiwa, yaitu:

1. Sombong dengan Ilmu

Ada sebagian thalib ilmu atau orang yang diberi pengetahuan oleh Allah, namun malah justru menjadikan dirinya sombong. Ia merasakan dirinyalah yang paling pandai alim), menganggap rendah orang lain, menganggap bodoh mereka dan selalu ingin agar dirinya mendapatkan penghormatan, pelayanan dan fasilitas khusus dari mereka. Dia memandang, bahwa dirinya lebih mulia, tinggi dan utama di sisi Allah daripada mereka.

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang menjadi sombong dengan ilmunya:

Pertama, Ia mencurahkan perhatian terhadap apa yang ia anggap sebagai ilmu, padahal hakikatnya ia bukanlah ilmu. Ia tak lebih sebagai data atau informasi yang direkam dalam otak yang tidak memberikan buah dan hasil, karena ilmu yang sesungguhnya akan semakin membuat ia kenal siapa dirinya dan siapa Rabbnya. Ilmu yang hakiki akan melahirkan sikap khosyah (takut kepada Allah) dan tawadhu’ (rendah hati), bukan sombong, sebagai-mana firman Allah Subhannahu wa Ta'ala ,

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Faathir : 28)

Ke dua, Al-khoudl fil ilm yaitu belajar dengan tujuan agar dapat berbicara banyak, berdebat dan menjatuhkan orang dengan kepiawaian yang dimilikinya, sehingga orang menilainya sebagai orang alim yang tak terkalahkan ilmu-nya.
Selayaknya ia lebih dahulu memperbaiki hati dan jiwanya, membersihkan dan menatanya, sehingga tujuan dalam mencari ilmu menjadi benar dan lurus. Karena merupakan karakteristik khas dari ilmu, bahwasanya ia menjadikan pemiliknya bertambah takut kepada Allah dan tawadhu’ terhadap sesama manusia. Ibarat pohon tatkala banyak buahnya, maka ia semakin merunduk dan merendah, sehingga orang akan dengan lebih mudah mendapatkan kebaikan dan manfaat darinya.

Orang, apabila telah hobi mengumbar omongan, bantah-bantahan dan debat kusir, maka ilmunya justru akan melemparkannya kepada kedudukan yang rendah dan pengetahuan yang dimilikinya tidak akan membuahkan hasil yang baik, sehingga keberkahan ilmu tidak tampak sama sekali.

2. Sombong dengan Amal Ibadah

Kesombongan ahli ibadah dari segi keduniaan adalah ia menghendaki, -atau paling tidak membuat kesan, agar orang lain menganggapnya sebagai orang yang zuhud, wara’, taqwa dan paling mulia di hadapan manusia. Sedangkan dari segi agama adalah ia memandang, bahwa orang lain akan masuk neraka, sedang dia selamat darinya.

Sebagian ahli ibadah apabila ada orang lain yang membuatnya jengkel atau merendahkannya, maka terkadang mengeluarkan ucapan, “Allah tidak akan
mengampunimu atau, “Kamu pasti masuk neraka” dan yang sejenisnya. Padahal ucapan-ucapan tersebut dimurkai Allah, yang justru dapat menjerumuskannya ke dalam neraka.

3. Sombong dengan Keturunan (Nasab)

Barangsiapa yang mendapati kesombongan dalam hati karena nasabnya, maka hendaknya ia segera mengobati hatinya itu.

Jika seseorang akan mencari nasabnya, maka perhatikan firman Allah berikut ini,

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).” (QS. 32:7-8)

Inilah nasab manusia yang sebenarnya, kakeknya yang terjauh adalah tanah, dan nasabnya yang terdekat ada-lah nuthfah alias air mani. Jika demi-kian keadaannya, maka tak selayaknya seseorang sombong dan merasa tinggi dengan nasabnya.

4. Sombong dengan Kecantikan/Ketampanan

Kesombongan seperti ini banyak terjadi di kalangan para wanita, yaitu dengan menyebut-nyebut kekurangan orang lain, menggunjing dan membicarakan aib sesama.

Seharusnya orang yang sombong dengan kecantikannya ini banyak menengok ke dalam
hatinya. Untuk apa anggota tubuh yang indah, namun hati dan perangai buruk, padahal tubuh secantik apa pun pasti akan binasa, hancur dan hilang tak tersisa.

Belum lagi kalau orang mau merenungi, bahwa selagi masih hidup, maka mungkin saja Allah berkehendak untuk mengubah kecantikan atau ketampanannya, misalnya dengan mengalami kecelakaan, sakit kulit, kebakaran dan lain sebagainya, yang dapat menjadikan rupa yang cantik menjadi buruk. Maka dengan kesadaran seperti ini, insya Allah rasa sombong yang ada dalam hati akan terkikis dan bahkan tercabut hingga ke akar-akarnya.

5. Sombong dengan Harta

Yaitu dengan memandang rendah orang fakir dan bersikap congkak terhadap mereka. Ini
disebabkan harta yang dimilikinya, perusahaan-perusahaan yang banyak, tanah dan angunan, kendaraan mewah, perhiasan dan lain sebagainya. Kesombongan karena harta
termasuk kesombongan karena faktor luar, dalam arti bukan merupa-kan potensi pribadi orang yang bersang-kutan. Berbeda dengan ilmu, amal, kecantikan atau nasab, sehingga apabila harta itu hilang, maka ia akan menjadi hina sehina-hinanya.

6. Sombong dengan Kekuatan dan Kegagahan

Orang yang mendapatkan karunia seperti ini hendaknya menyadari, bahwa kekuatan adalah milik Allah seluruhnya. Hendaknya selalu ingat, bahwa dengan sedikit sakit saja akan membuat badan tidak enak, istirahat tidak tenang. Kalau Allah menghendaki, seekor nyamuk pun dapat membuat seseorang sakit dan bahkan hingga menemui ajalnya.

Orang yang mau memikirkan ini semua, yaitu sakit dan kematian yang bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, maka sudah sepantasanya tidak angkuh dan takabur dengan kekuatan dan kesehatan badannya.

7. Sombong dengan Banyaknya Keluarga, Kerabat atau Pengikut.

Kesombongan jenis ini juga merupakan kesombongan yang disebabkan faktor luar, bukan
karena kelebihan yang dimiliki oleh yang bersangkutan. Dan setiap orang yang sombong karena sesuatu yang bukan dari kelebihan dan keunggulan dirinya sendiri, maka dia adalah sebodoh-bodoh manusia. Bagaimana mungkin ia sombong dengan sesuatu yang bukan merupakan kelebih-an dirinya?


(bersambung ke bagian selanjutnya, Insya Allah)

Masih di Coba...

Mau gak mikirin, tapi masih dipikirin juga masalah transfer memory camcoder gue ke komputer. Gue oprek-oprek masih juga gak bisa!!! analisa kemungkinan gue:
1. HandyCam gue udah dodol jadi transfernya gak bisa dikenali oleh komputer sebagai flash disk (MemoryStick kan juga bisa dianggap falsh disk kan?), soalnya Flash Disk Apacer gue... fine-fine aja tuh tetep kedetect... meski pernah beberapa kali di cabut tanpa pake prosedur yang benar. Ditambah lagi gue udah ganti OS masih juga gak bisa!
2. OS Komputer gue bego, gak bisa ngenalin data dari camcoder gue! Mudah-mudahan sih ini masalahnya soalnya kan paling gampang tuh, gue cukup instal ulang OS beserta drivernya dan masalah akan beres.

Tapi kalo masalah yang terjadi adalah masalah yang timbul pada analisa pertama, maka ini adalah big trouble buat gue... gue jadi gak bakal bisa transfer data baik film/still image dari camcoder ke komputer gue dan gue gak tau harus ngebenerin dimana, karena secara fisik gak ada yang rusak dengan camcoder gue, rekam dan lihat gambar/film via camcoder masih OK-OK aja... mudah-mudahan errornya gara-gara OS deh...

Tapi gue masih pengen nyoba dengan cari "USB MemoryStic card reader", Gue mau ambil MemoryStick-nya aja terus colokin ke CardReader ke detect apa enggak? Kalo ada yang punya gue pinjem dulu dooong please... pengen dicobain dulu nih. Mungkin dalam beberapa hari gue bakal coba deh dikomputer lain... kalo ternyata bisa berarti memang masalah di OS dan komputer gue yang gak bisa ngenalin MemoryStick di Camcoder.

Duhai Penguasa Alam tolonglah hambamu ini supaya masalah ini jadi beres, gue gak mau kerjaan gue terganggu gara-gara mikirin USB transfer yang gagal tersebut. Lebih-lebih bentar lagi kerjaan bakal berat nih workloadnya..... ahh Tidaaaaaaaaakkkkkkkk...

Kondangan & Trouble...

 Sunday, August 01, 2004

Dengan malas... mau juga gue ngikut bonyok nganterin ke nikahan saudara. Soalnya bangunnya pagi-pagi... kan gue biasanya kalo minggu susah bangun pagi (tiap hari kadang juga gitu sih...!). Nikahannya di Bekasi.. wah jauh juga tuh... untung hari minggu jadi gak terlalu macet-macet banget... hampir sempat nyasar... tapi untungnya nyampe juga ditempat sodara yang letaknya berada di kawasan Utara Bekasi. Pokoknya kalo naik angkutan katanya sih naik nomor 15A kijang yang warnanya merah.

Kebetulan masih ada film kosong, gue bawa deh camcoder itu... rekam dan foto-foto yang hadir disana. Ada foto anak kecil yang lucu deh... sebenernya pengen gue tampilin disini tapi... (entar deh gue ceritain di akhir blog ini).

Selama perjalanan pulang gue bersyukur karena tinggal di Bogor. Bogor memang sekarang panas tapi tidak sepanas Bekasi. Bogor memang macet, tapi tidak semacet Bekasi, apalagi Jakarta. Bogor memang jauh dari Jakarta, tapi di Bogor ada Kereta Rel Listrik (KRL) yang frekuensi perjalanannya lebih banyak dari frekuensi perjalanan KRL jabotabek lainnya...

Setelah siang hari akhirnya pulanglah kami... dan sampai rumah sekitar jam 5 sore. Malem-malem jam 9 gue pengen coba transfer gambar yang diambil dari memori camcoder gue. Kebetulan gue lagi nyolok USB Flash Disk, gue lepas.... gue gak merhatiin apa memang udah dicabut sesuai prosedur (stop usb dulu). Yang jelas camcoder gue ini tadinya mau gue ambil gambarnya yang tersimpan di MemoryStick (TM). Pasang kabel USB dari camcoder ke komputer... dan sial dikomputer tertulis pesan "Unknown Device".
Wah gawat, gambarnnya gak bisa doong di transfer ke komputer!!!. Akhirnya gue utak-atik tuh driver USB dari Sony gue instal ulang, tapi belum tampak hasil juga... malah sekarang gak bisa juga... tapi di Camcoder gue tertulis USB mode yang artinya sebenernya data siap ditransfer via USB.

Despert pake OS Window XP yang sedang gue pake, gue penasaran pengen pake Windows 2000 yang juga terinstall di komputer (kebetulan di komputer gue ada 3 OS). Akhirnya masuk ke Windows 2000, instal USB driver dari Sony dan ternyata tidak nampak hasil juga... wah BT deh gue... gak bisa ngapa-ngapain.... gue gak tau sebab musababnya sampai memori yang ada di camcoder sampe gak kedetect sebagai flas disk!!!! padahal biasanya lancar-lancar aja tuh... kali ini kok ngadat, tapi kalo USB mode-nya dimatiin di komputer terdengar nada bahwa USB flash drive habis dicabut... jadi dimana doong masalahnya... kayaknya USB dari camcoder sudah dikenali tapi gak sebagai flash disk jadi sia-sia lah usaha itu...

Pusing ya udah gue tidur aja... males lah mikirin itu... yang jelas gambar yang tersimpan di memory masih OK, filmnya juga... cuma BT aja gak bisa transfer ke Komputer.

Oh iya ternyata gue baru sadar kalo hari ini adik gue ulang tahun, duh betapa tidak perhatiannya gue... sodara sendiri gak inget ultahnya hadiah gak ngasih, hanya ucapan selamat dan doa saja deh yang dapat gue berikan...